Berikut ini Cara Trading Inside Bar Ini Wajib Dihindari

Posted on

Berikut ini Cara Trading Inside Bar Ini Wajib Dihindarikangdarus.com – Halo teman teman. Untuk menjadi pertukaran yang sukses, kita pasti membutuhkan taktik yang berbeda. Mayoritas trader bergantung pada pola candlestick sebagai strategi mereka. Ada berbagai pola candlestick yang mungkin muncul pada chart, namun salah satu contoh yang sering digunakan adalah Inside Bar.

Meskipun demikian, ini adalah strategi yang paling mudah untuk diandalkan, pada kenyataannya banyak pedagang masih salah membacanya. Alasannya karena banyak yang tidak puas tentang cara pertukaran yang tepat di dalam bar. Jadi, kesalahan apa yang sering dilakukan trader?

Inside Bar

Inside Bar adalah contoh yang dibentuk dari dua candle, dimana candle pertama lebih besar dari nyala kedua. Lampu pertama ini biasa dikenal dengan Mother Bar, karena memiliki badan yang besar.

Sedangkan nyala api kedua dikenal dengan Inside Bar (Cahaya Derivatif) yang memiliki volume lebih kecil, dan muncul “Dimakan” oleh lilin pertama.

Dalam contoh ini, tolok ukur yang digunakan adalah biaya tertinggi (Tinggi) dan terendah (Rendah). Nilai tertinggi dari candlestick kedua akan selalu lebih rendah dari nilai tertinggi dari cahaya pertama, sedangkan nilai terendah akan selalu lebih tinggi dari Mother Bar.

Jadi jika dilihat pada diagram, terlihat di Bar akan selalu berada di tubuh Mother Bar.

Dengan hanya menyinggung level tinggi dan rendah, Anda pasti tidak perlu terlalu menekankan biaya Buka atau Tutup saat menembus ruang lingkup bodi ringan pertama.

Membahas kemampuannya, desain Inside Bar biasanya digunakan untuk menunjukkan kelanjutan dan pembalikan tren. Bilah internal akan berjalan sebagai konsolidator, sebelum nyala ketiga muncul sebagai penegasan arah tren.

3 cara untuk perdagangan didalam bar untuk menghindari

Meskipun Inside Bar adalah contoh candlestick yang paling mudah digunakan dalam pertukaran, ternyata masih banyak trader yang jelas salah paham dan menerapkannya. Blunder ini memicu trader untuk tidak bisa mendongkrak tradingnya.

Di sini pencipta menjelaskan tiga cara pertukaran di dalam bar yang harus dihindari oleh para pedagang.

Memakai Inside Bar di dalam kerangka sementara rendah

Kebanyakan trader akan menggunakan teknik Price Action dalam melakukan pertukaran, karena Price Action dianggap sebagai strategi yang paling tepat dan menguntungkan; terutama jika Anda menggunakan grafik harian.

Jika Anda adalah pedagang Tindakan Harga yang cenderung fokus pada pola kandil, jangan gunakan garis besar dulu. Mengapa demikian?

Tampilan contoh Inside Bar dapat diwujudkan berdasarkan pola yang diatur dalam setiap periode waktu. Tetapi jika Anda menggunakan periode waktu yang rendah, frekuensi yang tampaknya cenderung mengandung banyak noise. Ini membatalkan pengulangan yang ditunjukkan oleh bilah bagian dalam.

Memang sih awalnya akan terlihat meyakinkan dan sah-sah saja, tetapi ketika Anda mencoba menerapkannya ternyata tidak ada untungnya atau sebaliknya jika ada yang kekecilan.

Bukan hanya risiko frekuensi palsu, di dalam bar pada periode waktu yang lebih kecil dapat menyebabkan overtrading. Saat bertukar frekuensi tampak hebat, pedagang cenderung merasa bahwa ini adalah pintu terbuka yang sempurna untuk membuat entri.

Sebenarnya tidak ada kasus, hanya saja keinginan untuk menciptakan keuntungan besar saat overtrading mungkin tidak akan muncul.

Untuk menghindari risiko ini, trader harus menggunakan inside bar pada daily fit outline.

Struktur yang sedang berjalan dapat memberikan visualisasi total tambahan dari keadaan pasar, sehingga pedagang dapat memutuskan dengan tepat apakah situasinya mungkin akan masuk atau tidak.

Tak hanya itu, para trader juga bisa mengamati pengawalan tren yang sedang berjalan lebih luas. Berita tentang tren caravan melanjutkan atau bahkan membalikkan dapat mendukung pedagang dalam menetapkan aturan yang tepat dan mungkin.

Tidak Mengenakan Bilah Di dalam Untuk Mengikuti Tren

Banyak trader membayangkan bahwa menukar arah tren (Trend following) lebih untuk mendapatkan keuntungan. Terlebih lagi, jika broker siap menghadapi emosi dan posisi dengan baik, strategi mengikuti tren ini akan benar-benar menguntungkan dalam jangka panjang.

Sebenarnya sah-sah saja, bahkan Inside Bar memang cenderung mengecek peristiwa pembalikan dan pengiriman tren.

Contoh ini juga digunakan untuk menunjukkan peristiwa penembusan, dan dapat memberikan peluang tambahan untuk Rasio Hadiah Risiko yang lebih potensial.

Namun, contoh ini tidak disarankan untuk pemula karena terkesan melelahkan. Tidak hanya itu, trader juga diharapkan melakukan lebih dari satu eksperimen pada level Support dan Resistance mereka.

Stop Loss Terlampau Dekat Dengan Mother Bar

Di ranah pertukaran, pemasangan Stop Loss saat masuk sangat penting untuk diperhatikan. Menempatkan Stop Loss pada bagian menegaskan bahwa dealer siap mengambil risiko kerugian untuk diakui. Hal ini disesuaikan dengan pedoman pedagang yang akan bertaruh “Risiko Tinggi” sehingga mendapatkan “Hasil Luar Biasa”.

Meskipun banyak pedagang di luar sana memilih untuk tidak menggunakan Stop Loss karena mengikuti uang tunai yang telah ditentukan sebelumnya, sangat pintar untuk tetap memasangnya untuk keuntungan yang lebih baik.

Namun, masalahnya adalah ketika dealer menempatkan level Stop Loss di beberapa posisi yang tidak dapat diterima. Mengenai desain candlestick Inside Bar, trader sering menempatkan Stop loss sangat dekat dengan Mother Bar. Selain itu, pedagang juga memakai Mother Bar sebagai sertifikat seksi.

Jika dibiarkan, ini bisa membuat kemungkinan untuk dikeluarkan dari pasar dengan cepat. Tentu saja, para trader yang mengalami hal ini tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pertukaran sekali lagi.

Untuk menghindari risiko tersebut, trader dapat menentukan level Stop Loss melalui penunjuk ATR (Average True Range). Saat memakai Atr, pastikan level Stop Loss yang digunakan lebih diperhatikan daripada pointer Atr.

Pilihan lain yang dapat digunakan trader adalah menggunakan level vital pada grafik, baik level support, resistance, dan level psikologis. Simak kembali ringkasannya dalam infografis terlampir.