Simak Berikut mengenai Perbedaan epigeal dan hipogeal

Posted on

Pada artikel kali ini kang darus akan membahas tentang Penjelasan Perbedaan epigeal dan hipogeal

Perkecambahan Epigeal
Secara sederhana, proses perkecambahan epigeal adalah sebuah proses perkecambahan dimana pertumbuhan hipokotil dari biji tersebut memanjang yang membuat kotiledon dan juga plumula dari biji tersebut terangkat ke permukaan tanah. Sehingga posisi kotiledon atau keping biji berada di atas tanah. Proses perkecambahan ini biasanya terjadi pada tumbuhan-tumbuhan berjenis dikotil. Salah satu tumbuhan yang memiliki proses perkecambahan epigeal adalah kacang hijau dan jarak.

Perkecambahan Hipogeal

Selain proses perkecambahan epigeal, ada juga proses perkecambahan hipogeal. Secara sederhana, proses perkecambahan hipogeal adalah proses pertumbuhan memanjang dari epikotil biji yang membuat plumula dari biji tersebut muncul ke permukaan tanah. Sementara, kotiledon dari biji itu tetap berada di dalam tanah. Pada umumnya, proses perkecambaan hipogeal ini terjadi pada tumbuhan yang berjenis monokotil. Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami proses perkecambahan hipogeal adalah jagung dan kacang kapri.

Setelah selintas penjelasan mengenai perkecambahan hipogeal dan epigeal tersebut, sekarang akan coba saya ulas mengenai perbedaan antara keduanya. Pada dasarnya, dua tipe perkecambahan ini memiliki beberapa perbedaan dasar yang sudah bisa dilihat dari penjelasan yang ada di atas.

Berikut adalah beberapa Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal

1. pogeal merupakan pertumbuhan dari epikotil, sementara dari epigeal, merupakan proses pertumbuhan memanjang dari hipokotil.

2. Epigeal, kotiledon dan juga plumula muncul di atas tanah, sementara pada hipogeal, hanya plumula saja yang muncul di atas tanah.

3. Hipogeal terjadi pada tumbuhan monokotil, sementara pada proses perkecambahan epigeal terjadi pada tumbuhan dikotil.