kangdarus.com – Kuartal 2 tahunan 2014, bursa Indonesia digemparkan dengan penangkapan 3 Direktur Cipaganti Gambaran Graha Tbk. (Kode saham Cpgt) oleh polisi. Ketiganya ditangkap atas tuduhan penipuan dan penggelapan.
Gara-gara berita itu, saham CPGT di Bursa Dampak Indonesia segera merespon negatif. Share CPGT tetap melemah sebatas di dalam sebagian hari. Tercatat koreksi tajam mencapai 80 persen dan pada 27 Juni 2014, saham CPGT ditutup pada $53.
Pada kuartal III 2014, pasar awalnya memiliki sentimen positif, ketika Rajawali Group mengakuisisi kepemilikan mayoritas di bw Plantation Tbk. (Kode stok Bwpt). Berkat pengalaman dan tim keuangan yang kuat dari Eagles, banyak analis percaya bahwa prospek masa depan BWPT lebih baik.
Akibatnya, saham BWPT jatuh lebih dari sehari dan cenderung melemah untuk menghilangkan anomali indeks dan saham CPO. Seminggu kemudian, atau ketika manajemen mengumumkan akan menerbitkan saham baru, harga saham BWPT langsung turun.
Karena harga saham baru lebih rendah dari harga pasar saat ini, saham BWPT langsung berubah dari 955 menjadi 460 (harga ini merupakan harga BWPT terendah di tahun 2014) hanya dalam 3 tahun. hari. Atau selama kuartal III, saham BWPT turun 55 persen dan bertahan di 66 persen.
Trip-Quarter 2 tidak baik untuk Cpgt. Namun pada Q3, saham CPGT naik perlahan tapi pasti. Harga tidak naik tanpa berita negatif tentang papan, tetapi jika saham CPGT naik menjadi 42 persen pada kuartal ketiga.
Atau, dari terendah $53 per saham, pada akhir September 2014, saham CPGT ditutup pada 101 per saham. Dari harga terendah, harga saham CPGT naik hampir 100% di akhir Q3. Karena CPGT sudah pulih. Akankah harga saham CPGT naik lagi di Q4? Dan jika BWPT Q3 tidak bagus, kapan Q4 naik dan naik lagi?
Pada kuartal IV 2014, saham CPGT dan BWPT berdiri atau turun, tidak ada yang bisa memastikan. Namun, ada pelajaran yang bisa dipetik dari keduanya. Lantas bagaimana lagi risikonya jika harga saham CPGT dan BWPT disesuaikan secara signifikan.
Return stock CPGT stabil dan Fundamental
Laporan penangkapan 3 direktur Cipaganti Gambaran Graha oleh polisi dalam kasus penipuan dan pencemaran telah menyebabkan kebingungan di kalangan investor. Oleh karena itu, para tahanan adalah anggota CPGT, yang menimbulkan masalah penipuan dan penjarahan oleh koperasi Cipaganti.
Investor bingung dan sibuk memeras saham CPGT karena tersangka CPGT tidak ada hubungannya dengan koperasi Cipaganti yang bermasalah. Dugaan ini juga diperkuat dengan ditangkapnya tiga petugas Kop.
Kemudian tentunya saat banyak investor yang menjual saham CPGT, maka harga saham CPGT sendiri sudah mencapai harga penutupan terendah yaitu 53 per saham.
Belajar Peluang Investasi Dari Saham CPGT dan BWPT
CPGT awalnya membantah karena kinerja bisnis yang bermasalah, tetapi karena masalah hukum dari 3 direksi, dan menuduh interaksi antara korporasi dan koperasi menggunakan istilah Cipaganti. Selain itu, pimpinan Polsek III CPGT juga ditangkap karena kasus Koperasi Cipaganti yang tidak melibatkan korporasi.
Bahkan, manajemen CPGT menegaskan bahwa CPGT tidak ada hubungannya dengan koperasi Cipaganti. Bukan saja CPGT tidak memiliki kepentingan nyata untuk mengganti kerugian yang diderita oleh koperasi, karena tidak memiliki hubungan bisnis atau hubungan dengan koperasi.
Hal ini bisa disayangkan untuk CPGT yang namanya mirip dengan cipaganti, yang diambil dari informasinya. Menyusul penangkapan ketiga direktur tersebut, investor khawatir penangkapan tersebut akan mengganggu operasional Cpgt. Namun, jika kita perhatikan bahwa CPGT adalah perusahaan publik di mana pekerjaan manajemen adalah kerja tim, maka CPGT memiliki orang-orang yang sangat berkualitas dan siap untuk mengisi posisi manajemen sebagai lowongan. Menjadi 3 direktur yang fokus pada masalah ini, CPGT masih bisa hidup.
Kedua, meski menurun, kinerja CPGT masih bagus. Pada tahun 2013, omzet perusahaan masih bisa meningkat sedikit sebesar 1 persen dan omset kebersihan sebesar 3 persen. Meski mengalami penurunan, laba bersih Cipaganti Gambaran Graha meningkat menjadi 12,2% dari 11,9% pada 2012.
Dengan laba bersih, perseroan mampu mencatatkan ROE sebesar 13% dan ROA sebesar 6%. Jika utang korporasi hampir 1,42 kali, itu dari ekuitas, yang masih bisa dianggap wajar.
Memang, setelah Q1 2014, Cipaganti Gambaran Graha mengalami penurunan kinerja. Penjualan turun 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan laba bersih juga meningkat 67%. Tetapi, menurut penulis, penurunan masih masuk akal, mengingat penerbit wahana transportasi lain layaknya ASSA juga mencatat kinerja yang mirip.
Corporate transportasi sebenarnya menghadapi tekanan dan tantangan usaha yang lumayan berat. Mulai berasal dari kenaikan biaya operasional transportasi implikasi kenaikan harga Bbm, perlambatan ekonomi domestik, sampai semakin populernya mobil LCGC yang sebabkan konsumen kedua mobil beralih ke Lcgc.
Ketiga, di sisi lain, Cipaganti Gambaran Graha masih punya gambaran sebagai corporate transportasi paling baik. Corporate juga punya corporate konsumen yang masih memakai jasa corporate. Tak hanya itu, pada kuartal II 2014, pangkalan baru di Medan dan Makassar dilebur. Pangsa pasar terbuka CPGT tumbuh.
Keempat, Cipaganti Gambaran Graha telah berpisah dari anak perusahaannya yang bergerak di bidang persewaan dan penambangan alat berat. Setelah rilis, perusahaan akan lebih fokus bekerja di industri transportasi, memberikan CPGT pangsa pasar yang lebih besar.