Berikut Penjelasan Akulturasi, Definisi, Bentuk, Penyebab & Faktor

Posted on

Pada artikel kali ini kang darus akan membahas 6 penjelasan Bentuk-bentuk Akulturasi.

Berikut 6 penjelasan Bentuk-Bentuk Akulturasi antara lain sebagai berikut;
1. Sinkretisme
2. Penggantian (Deculturation)
3. Penolakan (Rejection)
4. Substitusi
5. Penambahan (Addition)
6. Originasi

Pengertian Akulturasi

Apa yang dimaksud dengan akulturasi (acculturation)? Secara umum, pengertian akulturasi adalah suatu proses sosial dalam masyarakat dimana terjadi interaksi antara dua budaya yang berbeda sehingga mengakibatkan terbentuknya budaya baru, namun unsur dan sifat budaya yang asli masih tetap ada.

Pendapat lain mengatakan arti akulturasi adalah proses sosial di mana seseorang atau kelompok dari suatu budaya tertentu mengadopsi praktik dan nilai-nilai budaya lain yang berbeda, namun tetap mempertahankan budaya mereka sendiri.

Proses akulturasi sering terjadi pada kelompok-kelompok minoritas atau imigran yang secara budaya atau etnis berbeda dari masyarakat mayoritas di tempat mereka bermigrasi. Namun, proses akulturasi juga terjadi pada budaya masyarakat mayoritas yang mengadopsi unsur budaya masyarakat minoritas karena adanya interaksi di tingkat individu dan kelompok, baik secara langsung, melalui media, seni, atau sastra.

Faktor Penyebab Akulturasi

Akulturasi yang terjadi pada suatu masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi akulturasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor penyebab terjadinya akulturasi yang sumbernya berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Beberapa faktor internal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut;

  • Penduduk yang semakin bertambah dan berkurang karena adanya kelahiran, kematian, dan migrasi.
  • Adanya penemuan-penemuan baru di berbagai bidang yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
  • Adanya proses penyempurnaan (inovasi) terhadap penemuan-penemuan baru sehingga menambah atau mengganti sesuatu yang ada di masyarakat.
  • Terjadinya konflik di dalam masyarakat, baik antar individu maupun kelompok.
  • Terjadinya pemberontakan atau revolusi pada suatu negara.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor penyebab terjadinya akulturasi yang sumbernya berasal dari luar. Beberapa faktor eksternal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut;

  • Terjadinya perubahan alam yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
  • Terjadinya peperangan pada suatu negara.
  • Adanya pengaruh kebudayaan asing melalui proses difusi (penyebaran budaya), akulturasi, dan asimilasi.

Bentuk Akulturasi

Ada beberapa bentuk akulturasi yang terjadi di dalam masyarakat. Mengacau pada pengertian akulturasi, adapun beberapa bentuk akulturasi adalah sebagai berikut:

  • Substitusi; yaitu suatu proses penggantian unsur budaya yang lama diganti dengan unsur budaya yang baru dengan memberikan nilai tambah bagi penggunanya.
  • Sinkretisme; yaitu proses terbentuknya suatu sistem baru sebagai akibat perpaduan unsur budaya lama dengan unsur budaya baru. Sinkretisme dapat terjadi pada sistem keagamaan.
  • Penambahan (addition); yaitu proses pemberian nilai tambah terhadap unsur budaya lama dengan unsur budaya baru.
  • Penggantian (deculturation); yaitu proses akulturasi dimana unsur budaya yang lama digantikan oleh unsuru budaya yang baru. Contoh; delman yang digantikan oleh angkutan umum.
  • Originasi; yaitu proses masuknya unsur budaya baru yang memberikan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Contoh; listrik masuk desa terpencil.
  • Penolakan (rejection); yaitu penolakan terhadap budaya yang baru karena dianggap memberikan dampak negatif dimana masyarakat tidak siap atau tidak setuju dengan pembauran budaya tersebut.

Hasil dan Contoh Akulturasi

Akulturasi terjadi di berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat. Mengacu pada pengertian akulturasi, adapun beberapa contoh akulturasi adalah sebagai berikut:

  1. Seni Bangunan; akulturasi terjadi dalam seni bangunan. Salah satu contohnya adalah Bangunan Masjid Menara Kudus (Masjid Al-Aqsa) di Jawa Tengah, dimana bangunannya merupakan perpaduan budaya Jawa-Hindu dengan Islam.
  2. Seni Rupa; perpaduan antara budaya India dan Indonesia terjadi melalui seni rupa, yaitu adanya patung Budha di candi Borobudur dan juga relief-relief yang dilukis di rumah panggung, perahu bercadik, dan hiasan merpati, yang merupakan karya seni asli Indonesia.
  3. Seni Sastra; penyebaran agama Islam di Indonesia merupakan salah satu contoh akulturasi dimana tulisan arab kemudian berkembang menjadi tulisan Arab Gundul atau Arab Melayu.
  4. Sistem Pemerintahan; kerajaan Hindu dan Budha pada masa lalu memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari adanya jenjang pemerintahan dan perubahan kepala pemerintahan yang dulunya kepala suku menjadi raja.
  5. Budaya Asing lainnya; masih ada beberapa budaya asing lainnya yang diterapkan di Indonesia sebagai akibat akulturasi, diantaranya Angpaw (Tiongkok), Hallowen (Eropa), Valentine (Eropa), dan lain-lain.