Oksidasi menyebabkan apel segar yang baru dipotong berwana cokelat, logam pada sepeda menjadi berkarat, dan bahan-bahan dari tembaga berubah menjadi kehijauan. Oksidasi didefinisikan sebagai interaksi antara molekul oksigen dengan zat lain seperti logam hingga jaringan hidup. Secara lebih teknis, oksidasi terjadi karena hilangnya setidaknya satu elektron ketika dua atau lebih zat berinteraksi.
Zat-zat yang berinteraksi tersebut bisa saja melibatkan oksigen, tetapi bisa pula tidak.
Kebalikan dari oksidasi adalah reduksi atau penambahan setidaknya satu elektron ketika zat berinteraksi satu sama lain. Oksidasi bukanlah hal yang buruk, seperti pada kasus pembuatan alumunium anodisasi yang dikenal memiliki karakter tahan lama. Pada kasus lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat yang timbul pada mobil atau membuat buah menjadi busuk.
Kita sering menggunakan kata oksidasi dan karat secara bergantian. Faktanya, tidak semau substansi yang berinteraksi dengan molekul oksigen akan hancur menjadi karat.
Dalam kasus besi, oksigen memicu proses pembakaran lambat yang menghasilkan zat cokelat rapuh yang disebut karat. Ketika oksidasi terjadi pada tembaga, di sisi lain, yang timbul adalah lapisan kehijauan yang disebut oksidasi tembaga. Logam itu sendiri tidak dilemahkan oleh oksidasi. Yang terjadi pada oksidasi adalah munculnya permukaan karat yang pada akhirnya melemahkan struktur logam.
Ketika melibatkan oksigen, proses oksidasi bergantung pada jumlah oksigen yang hadir di udara dan sifat bahan yang dipengaruhinya.
Dalam kasus buah segar, kulit biasanya melindungi daging buah dari oksidasi. Setelah kulit buah rusak atau dikupas, sel-sel daging buah mengalami kontak langsung dengan udara dan molekul oksigen mulai membakarnya. Hasilnya adalah bentuk karat yang terlihat sebagai bintik-bintik kecoklatan atau noda.
Berdasarkan Penggabungan Dan Pelepasan Oksigen
Reaksi oksidasi adalah peristiwa penggabungan oksigen oleh suatu zat. Contoh : reaksi oksidasi pada perkaratan besi, yaitu bergabunganya oksigen dan besi .
4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3
Dalam reaksi ini besi (Fe) mengikat oksigen berarti besi dioksidasi. Zat yang mengalami oksidasi atau zat yang mereduksi zat lain disebut reduktor.
Contoh reaksi oksidasi lainnya : C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
Berdasarkan Pelepasan Dan Penerimaan Elektron
Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron.
Contoh : oksidasi Fe menjadi Fe3+ dengan reaksi : Fe → Fe3+ + 3e– dimana Fe melepaskan elektron menjadi ion Fe3+ . Reduktor adalah pelepasan elektron.
Reaksi reduksi adalah peristiwa penerima elektron.
Contoh : reduksi Cl2 menjadi Cl– dengan reaksi: Cl2 + 2e– → 2Cl–
Dimana Cl2 menangkap elektron menjadi ion Cl–. Oksidator adalah pengikat elektron.
Oksidasi juga dapat menjadi masalah bagi pemilik mobil akibat lapisan terluar cat terus-menerus terkena udara dan air. Saat cat mobil tidak dilindungi dengan lapisan wax atau poliuretan, molekul oksigen di udara akhirnya akan mulai berinteraksi dengan cat. Saat oksigen mulai membakar radikal bebas yang terkandung dalam cat, sering waktu cat akan menjadi semakin kusam.
Salah satu cara mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen adalah dengan memberikan lapisan pelindung antara material dan udara. Hal ini bisa berarti memberi lapisan wax(lilin) atau lapisan poliuretan pada mobil, memberi lapisan cat pada benda logam, atau memberi semprotan antioksidan, seperti air perasan lemon pada buah terbuka yang sudah dikupas. Oksidasi akibat oksigen tidak akan terjadi jika oksigen tidak mampu menembus permukaan untuk mencapai radikal bebas. Inilah sebabnya mengapa stainless steel tidak berkarat seperti baja. Stainless steel memiliki lapisan tipis logam lain yang tidak mengandung radikal bebas.