Berikut ini Pengertian Umbi Batang, Cara Budidaya dan Contohnya

Posted on

Berikut ini Pengertian Umbi Batang, Cara Budidaya dan Contohnyakangdarus.com – Pengertian Umbi Batang, Cara Budidaya dan Contohnya – Banyak sekali tanaman umbi-umbian yang kita alami di lingkungan sekitar, pasalnya banyak orang yang sengaja menanam tanaman ini sebagai nutrisi untuk dikonsumsi.

Karena tanaman ini mudah untuk dikembangkan, tetapi juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain karbohidrat, pati, dan gula yang rendah.

Sehingga banyak orang yang menggunakan tanaman ini sebagai pengganti nasi bagi mereka yang sedang menjalani rutinitas makan yang ketat atau seseorang yang sedang menjalani pengobatan untuk mengurangi kalori dan gula.

Dengan demikian, umbi-umbian bisa menjadi pilihan dalam memenuhi kebutuhan gula, yang tentunya tetap harus dikonsumsi bersama makanan lain untuk memperoleh nutrisi yang disesuaikan.

Kata latin untuk umbi yang dibentuk dari batang dan akar dikenal dengan istilah umbi yang artinya bengkak. Umbi merupakan bagian dari unit pembangkit yang mengalami modifikasi ukuran dan bentuk augmentasi akibat perubahan kerja, selain itu sistem kehidupan juga berubah.

Organ penyusun umbi pada umumnya terdapat pada batang, akar, atau modifikasinya, sedangkan pada organ daun hanya sebagian kecil tumbuhan yang membentuk umbi.

Jenis tanaman umbi-umbian pada umumnya tumbuh tepat di bawah permukaan tanah, tetapi ada juga jenis umbi-umbian yang tumbuh jauh dari permukaan tanah dan ada pula yang tumbuh di atas permukaan tanah.

Berdasarkan perubahan batang, akar dan daun sebagai penyimpan makanan, umbi dapat dibedakan dalam berbagai bentuk, yaitu umbi batang, umbi akar, dan umbi daun (jarang ditemukan). Dalam pembahasan terlampir akan dijelaskan tentang pentingnya umbi batang, cara pengembangannya dan contohnya.

A. Pengertian Umbi Batang

Tentu saja kita sering menjumpai berbagai jenis umbi, namun dalam pengumpulannya, terkadang kita masih salah kaprah dalam membedakan antara umbi batang dan umbi akar. Demikian penjelasan terlampir akan membantu memahami pentingnya umbi batang, cara mengembangkannya dan contohnya agar kita semua bisa lebih mengenal jenis-jenis umbi.

Umbi batang dengan nama latin tuber cauligenum adalah batang yang tumbuh dan berkembang di permukaan tanah, kemudian pada ujungnya akan membengkak membentuk umbi. Umbi batang dapat menghasilkan pucuk atau akar, sehingga sering digunakan oleh petani sebagai alat pemeliharaan vegetatif alami atau alami.

B. Contoh Tanaman Umbi Batang

Berikut adalah contoh tumbuhan yang mempunyai tempat dengan jenis umbi batang atau umbi cauligenum, antara lain:

1. Kentang merupakan gambaran dari tanaman umbi-umbian, adapun zat yang terkandung dalam umbi kentang khususnya karbohidrat, mineral, protein, polifenol dan beberapa vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, selain itu kentang mengandung solanin yang dapat digunakan sebagai obat penenang, melawan kejang dan memusuhi menular.

2. Contoh tumbuhan lain yang dikenang untuk jenis umbi batangnya, khususnya talas. Tanaman talas memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, rendah lemak dan mengandung protein, selain itu terdapat berbagai vitamin yang sangat bagus untuk tubuh, seperti vitamin C, B6, E dan beta karoten.

3. Umbi dahlia juga dikenang sebagai tanaman tandan umbi batang. Umbi dahlia tidak kalah pentingnya dan memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah kandungan zat inulin yang merupakan bagian makanan berserat tinggi. Selain itu, umbi dahlia di bidang obat biasanya digunakan untuk tes kerja ginjal. Untuk sementara, di bidang pangan, kandungan inulin dapat digunakan sebagai pengganti lemak dan gula pada produk pangan rendah kalori.

4. Rimpang adalah tumbuhan yang memiliki batang yang berada di dalam tanah, bercabang dan tumbuh merata. Menjelang ujung rimpang dapat berkembang tunas yang kemudian akan muncul ke permukaan tanah membentuk tanaman baru. Dengan demikian, rimpang termasuk dalam jenis tanaman umbi-umbian. Rimpang banyak ditemukan di dapur masyarakat Indonesia, karena rimpangnya dapat digunakan sebagai bumbu masakan atau sebagai obat tradisional yang memiliki banyak manfaat. Contoh rimpang yang sering digunakan adalah temulawak, lengkuas, kunyit, gembok dan cengkeh.

C. Morofologi Umbi Batang

1. Daun

Morfologi daun yang dimiliki oleh umbi batang cenderung tebal, lonjong dan mengencang, kemudian bentuk tulang daun menyirip.

Umbi batang pada umumnya berdaun hijau, tetapi ada juga yang redup, juga merah, dengan bagian bawah daun membentuk bulu. Daun umbi batang memiliki kapasitas sebagai tempat mengolah makanan melalui proses fotosintesis.

2. Batang

Morfologi batang pada umbi batang memiliki bentuk kosong seperti segi empat atau segi lima, permukaan batang cukup keras, memiliki warna hijau redup dengan naungan ungu.

Lebarnya sekitar 50 cm hingga 120 cm. Ada tiga jenis batang pada tanaman umbi-umbian, di antaranya tegak, menyebar tanpa henti.

3. Akar

Biasanya akar umbi batang berbentuk seperti menjalar dengan ukuran kecil dan halus. Akar umbi batang berwarna putih dan dapat masuk ke dalam tanah hingga kedalaman sekitar 45 cm. Akar umbi batang sebagian besar bergerombol dengan kedalaman tanah kira-kira 25 cm.

4. Bunga

Morfologi mekar pada tanaman umbi-umbian memiliki ukuran yang agak kecil, umumnya berwarna merah, ungu, atau putih. Bunga pada umbi batang mengandung solonim yang merupakan senyawa dengan zat berbahaya yang tinggi, sehingga akan berbahaya jika dikonsumsi.

D. Cara Budidaya Umbi Batang

Untuk melestarikan dan mengikuti perkembangan umbi batang, diperlukan metode pengembangan yang tepat, agar tanaman umbi batang dapat tumbuh subur. Tahapan yang dapat dilakukan dalam proses pengembangan umbi batang adalah sebagai berikut.

1. Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit yang tepat dan unggul akan mempengaruhi kualitas tunas. Pemilihan bibit umbi batang dapat keluar dari umbi tua yang berkualitas baik, berukuran besar, permukaannya halus, tidak cacat atau cacat.

Jika benih sudah diseleksi, umbi batang yang akan dijadikan benih disimpan di tempat yang sejuk dan basah namun terkena sinar matahari yang cukup. Umbi batang yang akan dijadikan benih disimpan cukup lama hingga muncul tunas baru. Saat dipilih, umbi batang diletakkan di tempat yang sejuk dan lembab, serta terkena sinar matahari yang cukup.

2. Penanaman

Buatlah saluran rembesan sebelum menanam bibit umbi batang pada lahan yang akan ditanami dengan lebar 5-10 cm dan kedalaman 5-10 cm. Ini diakhiri dengan tujuan menghindari banjir saat menyiram.

Setelah limbah dibuat, rencanakan bibit umbi batang yang layak ditanam, khususnya yang sudah bertunas sebatas dua mata tunas dan tidak menyimpang. Jika tunas berkembang lebih dari dua, maka kelebihannya harus dipotong dan dapat ditanam secara terpisah.

Selanjutnya buatlah timbunan pada lahan yang akan ditanami, selain itu buat juga jarak antar lubang sekitar 10-15 cm dengan kedalaman bukaan sekitar 3-5 cm. Sejak saat itu, bibit umbi batang layak untuk dimasukkan ke dalam lubang dan kemudian ditutup dengan tanah.

3. Perawatan

Setelah bibit umbi batang ditanam, pembentukan umbi batang perlu dirawat dengan penyiraman setiap hari dan sore hari. Selain itu, tanaman umbi-umbian diberikan kompos alami seperti jarum jam secara konsisten, bahkan jika diperlukan pengendalian gulma dan hama harus dimungkinkan.

Selama perawatan perhatikan tanaman dengan baik, jika batang mulai tumbuh tinggi, tambahkan tumpukan tanah dan sisakan ujung tanaman setinggi sekitar 10 cm agar umbi batang dapat berkembang dengan baik.

Penutup

Demikian penjelasan tentang pengertian umbi batang, cara pengembangan dan contohnya. Diyakini melalui artikel ini Anda yang berniat menanam dan mengembangkan umbi batang sudah pasti paham betul hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam mengembangkan umbi batang. Dengan demikian umbi batang dapat berkembang dengan kualitas yang bagus dan unggul.