kangdarus.com – Dari perspektif alami, sel adalah bagian organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Sedangkan ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi. Setiap peran kehidupan dikendalikan dan diproses di dalam sel.
Dengan demikian, sel dapat bekerja secara mandiri selama seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun atas sel tunggal (uniseluler) seperti mikroorganisme, Archaea, dan beberapa parasit serta Protozoa. Selain sel tunggal, organisme dapat terdiri dari banyak sel (multiseluler).
Dalam organisme multiseluler, ada pembagian tugas antara sel-sel penyusunnya, yang menyusun dasar hierarki kehidupan. Sel adalah unit struktural dan utilitarian makhluk hidup. Berdasarkan jumlah sel penyusun makhluk hidup, sel dapat diklasifikasikan menjadi uniseluler dan multiseluler.
Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memiliki satu sel, sedangkan makhluk hidup multiseluler adalah makhluk hidup yang memiliki lebih dari satu sel.
Sel yang terdapat pada makhluk hidup tersusun atas struktur, kerja, dan bagian-bagian di dalamnya. Salah satu sel yang terdapat pada makhluk hidup adalah sel prokariotik dan sel eukariotik. Berikutnya adalah klarifikasi perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik dengan contoh.
A. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik beserta contohnya
1. Perbedaan berdasarkan struktur
Istilah prokariotik berasal dari dua suku kata dasar, khususnya profesional dan karyon. Expert artinya dahulu, sedangkan karyon artinya pusat. Jadi sel prokariotik sebenarnya menyiratkan “sebelum nukleus”.
Artinya, pada prokariota terdapat bagian dalam yang disebut sitoplasma, di dalam sitoplasma terdapat bahan atom yang masih menyebar sehingga belum terbungkus oleh lapisan atom, dengan demikian sel prokariotik tidak memiliki inti yang asli. Sedangkan sel eukariotik memiliki struktur yang sama dengan sel tumbuhan dan makhluk hidup. Sel ini termasuk dalam kumpulan organisme yang sel-selnya memiliki nukleus dan dikelilingi oleh lapisan atom.
Selain itu, sel prokariotik dan eukariotik dikelilingi oleh lapisan plasma yang membuat sel tidak bercacat, kemudian mengatur keluar masuknya zat ke dalam dan ke luar sel. Sel prokariotik memiliki dinding sel yang tidak fleksibel yang mengelilingi film plasma.
Selain itu, selain ribosom, prokariota tidak memiliki organel. Karena sel prokariotik adalah sel sederhana, sel prokariotik juga jauh lebih kecil daripada sel eukariotik. Hal ini memungkinkan nutrisi untuk tiba di semua aspek sel di dalam dengan cepat.
Sel eukariotik juga memiliki dinding sel, seperti tumbuhan, tumbuhan hijau dan parasit. Namun, pada hewan dan sel protista tidak memiliki dinding sel. Selain itu, sel eukariotik mengandung organel mikroskopis, termasuk ribosom, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, mitokondria dan beberapa jenis vesikel dengan masing-masing mengisi peran yang berbeda. Beberapa eukariota juga memiliki kloroplas, yang merupakan tempat fotosintesis.
2. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan tempat
Sel prokariotik tidak memiliki nukleus dan organel lain, dan dengan demikian terikat pada film, sedangkan sel eukariotik memiliki nukleus dan organel lainnya.
Dalam sel eukariotik, area genom sel ada di dalam nukleus. Dengan demikian proses transkripsi terjadi di dalam nukleus, kemudian transkrip mRNA kemudian diperdagangkan melalui pori-pori atom (pori-pori dalam amplop atom) ke sitoplasma untuk translasi. Sebaliknya, proses transkripsi dan translasi dalam sel prokariotik tidak terpisah secara spasial atau sementara.
3. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan inisiasi transkripsi
Elemen pengiklan adalah sekuens DNA pendek yang cocok dengan faktor inisiasi transkripsi sel. Prokariota memiliki tiga elemen pengiklan, sedangkan sel eukariotik memiliki kumpulan elemen pengiklan yang jauh lebih besar, yang utama adalah kotak TATA. Faktor inisiasi transkripsi eukariotik membentuk kompleks inisiasi, yang dapat terpisah menjelang akhir inisiasi. Faktor inisiasi transkripsi prokariotik bukan merupakan kompleks inisiasi.
4. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan ribosom
Dalam sel prokariotik dan eukariotik, ribosom adalah situs translasi yang terdiri dari RNA dan protein yang membentuk mRNA dan tRNA sel. Sel prokariotik memiliki ribosom 70S sedangkan sel eukariotik memiliki ribosom 80S.
Simbol “S” mengacu pada koefisien sedimentasi, ukuran seberapa besar partikel, massa dan bentuknya. Ribosom 80S adalah bagian dari subunit 40S dan subunit 60S, sedangkan ribosom 70S adalah agregat dari subunit 30S dan 50S.
5. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan polisistronik
Selain memiliki perbedaan dalam proses transkripsi dan translasi, sel prokariotik dan eukariotik juga memiliki perbedaan dalam pedoman gennya. Pedoman dalam sel eukariotik jauh lebih membingungkan dan seringkali tergantung pada berbagai metode input, proses formatif dan faktor lingkungan. Sementara itu, dalam sel prokariotik mengatur setiap jalur metabolisme dan tidak bekerja setiap katalis secara terpisah.
Enzim bakteri di jalur spesifik yang dekat satu sama lain dalam DNA ponsel kemudian ditranskripsi menjadi mRNA yang disebut mRNA polikistronik. Ketika sel membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit protein di jalur ini, itu hanya mentranskripsi lebih banyak atau lebih sedikit mRNA dari jalur itu.
Sel prokariotik dan eukariotik keduanya memiliki nukleus yang mengandung kromosom. Kromosom adalah potongan-potongan materi herediter yang tersusun dari deoksiribonukleat korosif atau DNA.
Eukariota memiliki inti asli yang terdiri dari satu atau lebih pasangan kromosom langsung dan dipisahkan dari bagian sel lainnya oleh lapisan atom.
Di dalam nukleus juga terdapat nukleolus yang merupakan suatu rangkaian tindakan yang merakit komponen-komponen yang diperlukan dalam proses sintesis protein. Untuk sementara, badan atom dalam sel prokariotik atau nukleoid tidak memiliki lapisan atom, hanya berisi satu kromosom bundar yang tersusun dari DNA dan tidak memiliki nukleolus.
6. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan fungsi hidup
Semua sel menggandakan diri melalui proses pembelahan sel. Dalam sel prokariotik menciptakan kembali melalui pembelahan berpasangan, menyiratkan bahwa satu sel dipartisi menjadi dua bagian yang serupa.
Untuk sementara, dalam pembelahan sel eukariotik, mitosis diperlukan, suatu proses yang rumit termasuk penggandaan kromosom dalam nukleus. Sel kelamin eukariotik, seperti telur dan sperma, berkembang biak dengan proses yang sama seperti mitosis, khususnya meiosis.
Sel prokariotik tampaknya tidak membutuhkan oksigen untuk menyelesaikan fungsinya untuk mempertahankan kehidupan, tetapi pada kenyataannya, sel eukariotik membutuhkan oksigen. Baik sel prokariotik maupun eukariotik dapat bergerak menggunakan proyeksi seperti rambut yang disebut silia atau flagela. Pada sel eukariotik beberapa di antaranya memiliki silia atau flagela. Sementara beberapa sel prokariotik memiliki flagela, tidak satu pun dari mereka memiliki silia.
7. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik berdasarkan organisme representatif
Ilmuwan mengelompokkan organisme hidup berdasarkan karakteristik bersama. Salah satu klasifikasi tersebut adalah ranah. Di antara mereka yang diingat untuk alam termasuk Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Archaebacteria dan Eubacteria memiliki tempat dengan sel prokariotik, sedangkan Archaebacteria adalah organisme uniseluler yang sebagian besar ditemukan di lingkungan yang keras, sedangkan eubacteria ada di mana-mana karena mereka adalah jenis mikroorganisme khas yang diketahui individu . Kemudian protista seperti protozoa dan tumbuhan hijau, organisme, tumbuhan dan hewan eukariotik.
Contoh makhluk hidup sel prokariotik dan sel eukariotik
Setiap makhluk hidup, termasuk prokariota, terbatas pada makhluk hidup bersel satu. Contoh makhluk hidup prokariotik seperti mikroorganisme Escherecia coli yang merupakan mikroba yang terdapat pada sistem pencernaan manusia, kemudian sel organisme mikroskopis Lactobacillus yaitu jenis mikroorganisme yang hidup pada kulit dan mulut manusia, kemudian archaea dari jenis sulfolobus acidocaldarius yang mengisi akuifer alami.
Sedangkan makhluk hidup yang dikenang untuk sel eukariotik lebih beragam, meliputi makhluk hidup dengan sel tunggal atau banyak sel. Contoh eukariota adalah sel tunggal yang dapat beradaptasi, pertumbuhan hijau, parasit seperti jamur Rhyzopus oligosporus yang lebih dikenal sebagai jamur tempe, tanaman seperti tanaman padi (Oryza sativa), hewan seperti kucing (Felis catus), dan bahkan manusia.
perbedaan sel prokariotik dan eukariotik beserta contohnya
Semua makhluk hidup di planet ini dikumpulkan menjadi dua komunitas besar berdasarkan struktur selnya, khususnya makhluk hidup eukariotik atau prokariotik. Makhluk hidup eukariotik memiliki inti sel yang dikelilingi oleh lapisan atom yang melepaskan inti sel dari sitoplasma yang membentuk bagian dalam sel.
Lapisan atom mengandung materi herediter berupa DNA yang berisi data tentang struktur dan kapasitas sel. Untuk sementara, sel prokariotik tidak memiliki lapisan atom dengan begitu banyak materi herediter seperti DNA yang menggumpal di tengah sel.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikemukakan bahwa perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sebagai berikut.
Pertama, sel prokariotik tidak memiliki nukleus asli, organisme atom tersebar di sitoplasma karena mereka tidak memiliki lapisan atom. Sedangkan sel eukariotik memiliki inti atau inti asli karena bahan atomnya dikelilingi oleh lapisan atom.
Kedua, sel prokariotik memiliki DNA sederhana, mengandung lebih sedikit pasangan basa nukleotida, berbentuk bundar. Kemudian lagi, sel eukariotik memiliki lebih banyak DNA yang membingungkan, mengandung lebih banyak pasangan basa nukleotida, dan oleh karena itu harus digulung dalam protein histon.
Ketiga, sel prokariotik hanya terdiri dari satu kromosom (single kromosom). Sementara itu, sel eukariotik terdiri dari lebih banyak kromosom.
Keempat, sel prokariotik tidak memiliki intron, hanya memiliki ekson, sedangkan sel eukariotik memiliki dua intron dan ekson.
Kelima, sel prokariotik memiliki organisme operon, sedangkan sel eukariotik tidak memiliki organisme operon.
Keenam, sel prokariotik melalui proses transkripsi dan translasi yang terjadi secara bersamaan, sedangkan sel eukariotik proses transkripsi terjadi di nukleus dan proses translasi terjadi di sitoplasma. Proses antara keduanya tidak dapat berjalan secara bersamaan.
Ketujuh, sel prokariotik melalui transkripsi dengan proses yang lebih sederhana, sedangkan pada sel eukariotik proses transkripsi lebih membingungkan, karena jalur RNA polimerase ke DNA lebih panjang karena DNA berbentuk minimalis dengan protein histon.
Demikian penjelasan di atas mengenai perbedaan sel prokariotik dan eukariotik beserta contohnya, semoga melalui artikel ini dapat membantu pembaca memahami ilmu sitologi.