kangdarus.com – Lembar informasi reksa dana merupakan salah satu dokumen yang wajib dibaca sebelum membeli reksa dana. Biasanya, dokumen ini dilampirkan pada setiap produk reksa dana yang ada dan diperbarui sebulan sekali. Tapi apa itu dokumen dan mengapa itu penting? Kami akan membahas ini dalam artikel berikut:
Untuk setiap produk reksa dana, Anda akan menemukan dua dokumen di lampiran. Kedua dokumen tersebut adalah prospektus dana dan lembar informasi. Prospektus adalah dokumen yang berisi informasi penting mengenai reksa dana tertentu.
Apa itu Fund Fact Sheet?
Fund Information Sheet (FFS) merupakan ringkasan dari prospektus reksa dana. Seperti namanya, fund fact sheet adalah lembar yang berisi fakta-fakta penting tentang produk reksa dana yang akan dibeli investor.
Karena ini adalah lembaran, lebih mudah bagi investor untuk membaca dan menganalisisnya.
Komponen Fund Fact Sheet dan Pengertiannya
Ada banyak komponen FFS yang perlu Anda pahami. Beberapa komponen tersebut adalah:
1. Profil penerbit reksa dana
Bagian pertama adalah nama penerbit reksa dana, misalnya penerbit SL yang bersangkutan. Di sini Anda biasanya dapat melihat tanggal dan piagam perusahaan, tanggal pendirian dan juga beberapa harga yang telah mereka capai.
2. Profil Bank Kustodian
Selain manajer investasi, kustodian juga berperan penting dalam keberhasilan reksa dana. Oleh karena itu, dokumen ini juga menyertakan profil perusahaan yang menyediakan layanan ini.
3. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
NAB adalah total nilai unit penyertaan yang dikelola oleh manajer investasi. Nilai NAB ini diperoleh dari perkalian harga 1 unit penyertaan reksa dana dikalikan dengan jumlah unit penyertaan yang ditawarkan. Anda dapat melihat data jumlah unit partisipasi ini di bawah nilai NAV.
NAB merupakan salah satu variabel penting yang harus diperhatikan investor saat membeli reksa dana. Secara umum, semakin tinggi NAB berarti semakin besar pula kepercayaan masyarakat terhadap produk reksa dana.
4. Kebijakan investasi perusahaan
Di folder ini, Anda akan mengetahui berapa persen dari total NAV yang diinvestasikan dalam jenis produk tertentu. Misalnya, di reksa dana pasar uang (RMPU), 80% adalah produk keuangan dan 20% sisanya adalah obligasi.
5. Top holding
Jika Anda tahu bahwa ketika Anda membeli produk reksa dana, uang Anda dibagi secara bersamaan di antara beberapa aset oleh manajer investasi. Nah, komponen top holding ini memiliki instrumen investasi yang menangkap bagian terbesar dari reksa dana.
6. Kinerja reksa dana
Pada 1 lembar kertas ini, Anda juga dapat melihat data kinerja harga reksa dana terkait sepanjang tahun (sejauh ini). Biasanya data perkembangan harga ini ditampilkan dalam bentuk grafik agar dapat dipahami oleh investor. Selain itu, perusahaan sering menambahkan data harga untuk membandingkan produk di peta.
Reksa dana indeks FFS umumnya melaporkan pergerakan harga reksa dana relatif terhadap indeks yang digunakan sebagai patokan. Tujuannya agar investor mengetahui bagaimana kinerja produk dibandingkan dengan indeks yang digunakan sebagai benchmark.
7. Data biaya
Harga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan ketika berinvestasi di reksa dana. Angka fee yang dapat dilihat investor dalam dokumen ini adalah persentase fee manajemen yang diterapkan oleh manajer investasi dan fee jasa bank kustodian setiap tahunnya.
Sedangkan untuk angka rasio biaya biasanya ditampilkan pada tampilan masing-masing reksa dana pada aplikasi penjualan reksa dana. Nilai rasio biaya yang lebih kecil berarti kinerja manajer investasi lebih efisien.
8. Potensi risiko
Dokumen ini juga memuat beberapa potensi risiko yang harus dipahami investor. Kemungkinan risiko ini, misalnya:
- Risiko penurunan nilai investasi.
- Risiko penurunan nilai investasi akibat kondisi ekonomi dan politik yang memburuk.
- Risiko likuiditas.
- Risiko perubahan kebijakan pemerintah.
Cara Mengambil Keputusan Berdasarkan Data Fund Fact Sheet Reksa Dana
1. Lihat kurva kinerja reksa dana
Pada kurva ini Anda akan menemukan perbandingan kinerja reksa dana dalam kaitannya dengan produk lain. Sebagai contoh, pada contoh di atas, kurva membandingkan Sucorinvest Syariah Money Market Fund (SSMMF) dengan Infovesta Sharia Money Market Fund (ISMMF).
Data perbandingan harga ini sangat penting ketika Anda berbelanja untuk dana indeks. Semakin kecil selisih antara harga reksa dana dengan indeks yang bersangkutan, maka semakin baik kinerja Manajer Investasi tersebut. Apresiasi saat pergerakan harga instrumen ini lebih besar dari indeks benchmark.
2. Lihat top holding reksa dana
Seperti yang tertulis di atas, bagian ini akan mencantumkan instrumen yang menerima distribusi investasi terbesar dari manajer investasi. Penting bagi Anda untuk memperhatikan hal ini karena ada bagian dari penahan top-end ini yang tidak Anda inginkan atau harapkan berkinerja buruk.
Misalnya, Anda ingin membeli reksa dana. Ketika saya membuka lembar informasi dana, ternyata beberapa RDS diinvestasikan di perusahaan yang memproduksi bir yang tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai Islam Anda. Di sini Anda dapat memilih untuk tidak berinvestasi di reksa dana tersebut.
3. Lihat komponen alokasi
Untuk satu jenis reksa dana, mungkin terdapat perbedaan alokasi antara manajer investasi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini penting karena alokasi ini sedikit banyak mempengaruhi risiko reksa dana. Misalnya, Manajer Investasi A menerbitkan RDS A dengan alokasi 80% untuk saham dan 20% untuk produk pasar uang.
Di sisi lain, manajer investasi B menerbitkan RDS B dengan alokasi 80% untuk saham dan 20% untuk obligasi pemerintah. Secara umum, produk pasar uang seperti deposito berjangka lebih aman dari fluktuasi harga dibandingkan dengan obligasi pemerintah. Sehingga dapat dikatakan bahwa risiko RDS B lebih kecil dibandingkan dengan RDS A.
4. Lihat komponen biaya
Aspek biaya juga memainkan peran besar. Manajer investasi dan bank kustodian biasanya menerapkan biaya dan biaya manajemen yang berbeda. Karena biaya ini tidak secara langsung mempengaruhi hasil investasi, Anda harus memperhitungkannya dengan membandingkan jumlah biaya yang diterapkan oleh manajer investasi dan perusahaan kustodian dengan yang lain.