kangdarus.com – Dosis Nutrisi Harian Yang Perlu Ditambah Untuk Mempertahankan Massa Otot
Dosis nutrisi harian yang perlu ditambah untuk mempertahankan massa otot. Mempertahankan massa otot harus dilakukan sesegera mungkin. Karena bisa percuma jika dilakukan di awal usia tua.
Ada dua hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga massa otot. Pertama, lakukan aktivitas fisik atau olahraga, dan kedua, perhatikan nutrisi tubuh. Tentu saja, menjaga massa otot akan mempengaruhi daya tahan tubuh Anda.
“Menjaga kesehatan otot tidak dimulai saat berusia 60 tahun. Namun harus dimulai sedini mungkin,” ujar dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan geriatri Prof. dr. C. Heriawan Soejono pada Webinar ENSURE tentang “Pertahankan kekuatan untuk mempersiapkan hari tua yang berkualitas dari sekarang!” dikutip pada Minggu (26-06-22).
Dr Heriawan mengatakan, aktivitas fisik bisa dilakukan melalui olahraga ringan. Yang terpenting, semua sendi utama dalam tubuh harus diaktifkan selama berolahraga.
“Olahraga tidak harus binaragawan, yang terpenting semua persendian besar harus bekerja dengan otot-otot besar. Perhatikan lengan atas dan bawah, tungkai atas atau paha dan tungkai bawah atau betis,” dia berkata. “Semuanya harus dijaga ukuran dan kekuatannya agar bisa menjadi sumber energi yang besar yang dapat dipertahankan sebagai lengkap dan dipertahankan sebagai ejekan,” katanya.
Terkait kebutuhan nutrisi, Clinical Nutrition Dr. Ida Gunawan mengatakan untuk mencapai hal tersebut, kita perlu mengikuti pola makan yang seimbang. Ia menambahkan, secara umum seiring bertambahnya usia seseorang, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam hal jumlah, jenis dan waktunya.
“Secara umum kebutuhan kalori lansia dan lansia adalah 30 kilogram kalori per kilogram berat badan per hari,” ujarnya. Misalnya, jika lansia memiliki berat badan 55 kg, maka 55 kg x 30 = 1.650 kilogram kalori per hari. Selain yang perlu diperhatikan, jenis kandungannya adalah makanan, seperti karbohidrat, lemak, putih telur, nutrisi dan mineral, serta serat.
Khusus untuk karbohidrat, Ida menjelaskan, jumlah karbohidrat yang dikonsumsi adalah 55-60% dari total kalori yang dibutuhkan dalam sehari.
“Makan karbohidrat prioritas itu ribet. Karbohidrat jadi lebih mudah dipecah dan tidak mudah menaikkan kadar gula dalam tubuh,” sunting Ida. Konsumsi lemak adalah 25-30% dari kebutuhan kalori absolut. Dr Ida mengatakan bahwa lemak tidak sepenuhnya dikontraindikasikan. Karena tubuh tetap membutuhkan lemak untuk menjaga kesehatan.
“Anda tidak boleh membenci lemak, makan lemak baik seperti omega 3, 6 dan 9. Lemak baik,” katanya. Sedangkan lemak tidak sehat seperti lemak jenuh tetap bisa dikonsumsi, namun dalam jumlah yang ideal dan tidak berlebihan.
“Lemak jenuh dibatasi kurang dari 7%,” katanya.
Selain lemak, tubuh juga membutuhkan protein. Mengenai dosis, ia menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan 1-1,2 gram per kilogram berat badan per hari (1-1,2 gram/kg TH/hari). Konsumsi kebutuhan protein harus disesuaikan dengan keadaan organisme. “Saat tubuh sakit, konsumsi protein harus ditingkatkan,” ujarnya.
Kalaupun sakit, kebutuhan protein harus meningkat, tegasnya, yang harus terlihat pada kondisi orang tersebut.
“Tergantung kondisi pasien, kondisi ginjal, liver dan sejenisnya,” ujarnya.
Lansia juga harus makan cukup nutrisi dan mineral seperti kalsium, magnesium, vitamin D dan sebagainya. 20-35 gram serat dapat dikonsumsi per hari. Ia juga menjelaskan bahwa orang tua harus memperhatikan menu. Setiap orang tidak perlu memaksakan diet.
“Makanan harus dibagi dalam porsi kecil dan teratur. Jangan makan dua kali sehari (pagi dan sore). Makanan tidak tersedia. Diet yang baik itu kecil-kecilan, tapi selalu sampai lima atau enam kali sehari,” pungkasnya.