Simak Berikut mengenai Perbedaan haji dan umroh

Posted on

Pada artikel kali ini kang darus akan membahas tentang Penjelasan Perbedaan haji dan umroh

1. Perbedaan Hukum

Perbedaan antara Haji dan Umroh yang pertama adalah terletak di hukumnya, Haji merupakan salah satu dari 5 rukun islam

Semua umat islam yang mampu secara fisik dan finansial wajib untuk melaksanakannya seumur hidup sekali. Adapun hukum umroh adalah sunnah muakad atau sunnah yang diutamakan. Secara jelas, hukum wajib dari pelaksanaan haji dan sunnahnya umroh dapat dijelaskan dalam Firman Alloh dalam QS Ali Imron : 97 dan Hadist Riwayat Tirmidzi berikut ini.

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97)

Hadits Jabir bin ‘Abdillah RA, ia berkata bahwa : Rasulullah SAW ditanya mengenai wajib ataukah sunnah bagi umat Muslim untuk menunaikan umroh. Nabi SAW kemudian menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi)

2. Perbedaan Waktu

Selanjutnya, perbedaan antara haji dan umroh juga terletak pada waktu pelaksanaannya. Umroh dapat dilaksanakan kapan saja. Sewaktu-waktu ingin melaksanakannya, kita bisa, kecuali pada 4 hari yang antara lain hari Arafah (9 Djulhijah), hari Nahar (10 Djulhijah), dan hari Tasyrik (11, 12, 13 Djulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah haji. Ibadah haji hanyalah bisa ditunaikan pada bulan Djulhijah (bulan Haji) saja, tepatnya pada tanggal 9 hingga 11 Djulhijah

3. Perbedaan Tempat

Selain dari waktunya, umrah dan haji juga berbeda dari sisi tempat pelaksanaannya. Keduanya memang dilaksanakan di Makkah AL Mukarromah, akan tetapi pada ibadah haji seseorang juga harus menunaikan rukun yang dilakukan di luar Makkah. Rukun haji yang dilakukan di luar kota Makkah adalah wukuf di Arafah, menginap (mabit) di Muzdhalifah, dan melempar jumroh (batu kecil) di Mina.

4. Perbedaan Rukun dan Tata Cara Pelaksanaannya

Perbedaan haji dan umroh yang terakhir terletak pada rukun atau tata cara pelaksanaannya. Saat umroh, seseorang menunaikan rukun yang antara lain Ihram, Tawaf, Sya’i, dan Tahalul. Adapun saat haji, semua rukun umroh tersebut dilakukan dengan penambahan 3 rukun lainnya yaitu wukuf di Arafah, menginap (mabit) di Muzdhalifah, dan melempar jumroh (batu kecil) di Mina

5. Perbedaan Tingkat Keramaiannya

Karena ibadah umroh bisa ditunaikan kapan saja, maka tingkat keramaian orang yang menunaikan ibadah ini terbilang sangat rendah. Kita tak perlu berdesak-desakan saat menunaikan setiap rukun pelaksanaan ibadah umroh. Hal ini berbeda dengan ibadah haji. Ibadah haji hanya dapat ditunaikan 1 kali saja selama 1 tahun. Sedangkan semua umat Muslim di dunia ingin menunaikannya secara bersama-sama.

Mereka menuju Makkah dan akhirnya tumpah ruah berkumpul di sana dan menyebabkan tingkat keramaian yang luar biasa tinggi. Beberapa kasus meninggalnya beberapa orang yang melaksanakan ibadah haji bahkan sempat terjadi akibat kepadatan jumlah orang yang berdesak-desakan saat menunaikan rukun haji seperti lempar jumroh dan tahalul. Nah, itulah beberapa perbedaan umroh dan haji yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan fiqih kita terkait kedua ibadah ini. Salam.