Harga BBM Pertalite Resmi Naik Awal Bulan September 2022

Posted on

kangdarus.com – Inilah Harga Terbaru BBM Pertalite Resmi Naik Awal Bulan September 2022

Pemerintah belum mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan subsidi solar pada pekan ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arefin Tasrif mengatakan, pemerintah belum merilis rincian penyesuaian harga pertalite dan solar bersubsidi. Menurut pemerintah, penyesuaian harga ini harus diperhitungkan dengan matang.
“Minggu ini belum selesai, kami masih melakukan latihan, dan berapa banyak, jika direvisi kali ini, apa efeknya. Itu sudah dihitung lengkap dan Pak Jokowi selalu mengingatkan untuk melakukan perhitungan terlebih dahulu,” jelasnya.

Menteri Arefin juga belum bisa memastikan tanggal pengumuman kenaikan harga, atau besaran kenaikan harga peritalite dan solar bersubsidi. Mengutip laporan CNBC Indonesia, kenaikan harga Pertalite dan Solar Bersubsidi akan diumumkan pada 31 Agustus, dan harga baru kedua bahan bakar tersebut akan berlaku pada 1 September 2022.
“Senin (29 Agustus 2022) akan ada pertemuan lanjutan terkait kelanjutan pertemuan sebelumnya,” kata sumber tersebut kepada CNBC Indonesia, Sabtu (27 Agustus 2022).

Kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina akan selalu kurang dari Rs 10.000/liter dengan kenaikan Rs 1.000 menjadi Rs 2.500 dari harga saat ini Rs 7.650/liter. “Bisa jadi hanya Rs 10.000/L,” kata sumber itu.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya angkat bicara soal perhitungan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan perlite. Sri Mulyani mengungkapkan, Presiden Joko Widodo mengarahkan Kementerian Keuangan untuk mempertanggungjawabkan aspek subsidi BBM dan mampu memberikan penjelasan lengkap mengenai perkembangan dan perubahan APBN.

Saya akan memberikan beberapa penjelasan kemarin kepada direksi tentang keadaan APBN terkait subsidi BBM. Oleh karena itu, mampu memberikan penjelasan lebih lanjut sekaligus memastikan transparansi rancangan kebijakan pemerintah tentang subsidi BBM menjadi perhatian masyarakat luas,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Kementerian Keuangan, Jumat (Agustus). 26, 2022).
Soal APBN 2022, Sri Mulyani mengaku memberi tahu DPR tentang perubahan besar terkait asumsi harga ICP. Departemen Keuangan menghitung bahwa KPI telah meningkat dari $63 menjadi $100 per barel. “Itu juga menjadi beban Pertamina dan PLN,” jelasnya. Akibatnya, pemerintah melakukan penyesuaian nilai tukar 14.450/USD dan KPI $100 pada Juli 2022.

“Setelah berdiskusi dengan DPR, disepakati fasilitas baru, termasuk kami diberitahu tentang masuknya ICP $100, dan jumlah pendanaannya berubah,” katanya. Posisi APBN Dengan Perpres 98/2022, pemerintah mengklaim telah terjadi peningkatan bahan baku, selain minyak. Sri Mulyani mengatakan peraturan presiden menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Penerimaan negara meningkat Rp 420 triliun menjadi Rp 2.266,2 triliun.

PNBP juga meningkat sebesar Rp 146 triliun menjadi Rp 481,6 triliun dari Rp 335,6 triliun. Dari segi pendapatan ada kabar baik, tapi dari segi dukungan ada peningkatan. Akibatnya, pemerintah terpaksa menaikkan subsidi. Kalau tidak, PLN dan Pertamina tidak bisa hidup. Tunjangan kompensasi meningkat tajam dari Rs 8,5 triliun menjadi Rs 293,5 triliun. “Subsidi dan kompensasi itu sama, tetapi terkait pembayaran produk energi yang harganya tidak berubah meski harga eksternal berubah,” katanya.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan subsidi dan kompensasi melalui Pertamina dan PLN kepada masyarakat. Akibatnya, belanja pemerintah sebesar Rp 3.106,4 triliun, meningkat sebesar Rp 392 triliun.