Berikut Ini Penjelasan Metode Homeschooling

Posted on

Pada artikel kali ini kang darus akan membahas tentang Penjelasan, Metode Homeschooling.

Berikut ini Metode dan Pendekatan Homeschooling Antara lain sebagai berikut;
1. United studies
2. Classical
3. Montessori
4. School at home
5. Charlotte mason atau The living book approach
6. Waldrorf
7. Electic

Berikut Ini Penjelasannya

1. United studies.

Pendekatan United studies merupakan model pendidikan yang berbasis tema. Siswa tidak belajar per mata pelajaran, tetapi belajar melalui tema tertentu yang ditinjau dari berbagai mata pelajaran.

2. Classical

Pendekatan classical merupakan model pendidikan yang menggunakan kurikulum berstruktur berdasarkan tiga tahap perkembangan anak.

3.Montessor

Pendekatan Montessori merupakan model pendidikan dengan mempersiapkan lingkungan yang alami agar dapat mendorong anak untuk berinteraksi dengan lingkungan.

4. School at home

Pendekatan School at home merupakan model pendidikan yang sama dengan pendidikan yang diselenggarakan disekolah.

5. Charlotte mason atau The living book approach

Pendekatan ini merupakan model pendidikan melalui pengalaman nyata.

6. Waldrorf

Pendekatan Waldorf merupakan model pendidikan yang berusaha menciptakan setting sekolah yang mirip keadaan rumah.

7. Elect

Pendekatan electic merupakan model pendidikan yang memberi kesempatan pada keluarga untuk mendesain sendiri program homeschooling yang sesuai, dengan cara memilih atau menggabungkan sistem yang ada.

Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling

Kelebihan homeschooling antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara klasikal.
  2. Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin sehingga tidak selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan kemampuan tertinggi, rata-rata atau bahkan terendah.
  3. Terlindungi dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi.
  4. Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan. Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata.
  5. Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga keluarga.
  6. Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nilai tertentu tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang.
  7. Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan sosial.
  8. Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya.
  9. Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.
  10. Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual yang tidak didapatkan dalam model sekolah umum.