Pada artikel kali ini kang darus akan membahas Istilah Hutan Bakau
Istilah Hutan Bakau
bakau adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut. Sedangkan menurut Nybakken (1988), hutan bakau adalah istilah umum untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang terdiri dari spesies pohon yang khas atau semak-semak yang memiliki kemampuan tumbuh di perairan asin.
Pendapat lain mengenai pengertian hutan bakau juga datang dari Soerianegara (1990), yaitu hutan yang tumbuh di daerah pantai, umumnya terdapat di daerah teluk dan muara sungai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- tidak terpengaruh iklim
- dipengaruhi pasang surut air laut
- tanah tergenang air laut
- tanah rendah pantai
- hutan tidak memiliki struktur tajuk
- jenis pohon terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.)
Dari beberapa pengertian hutan mangrove diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hutan bakau adalah hutan yang tumbuh pada daerah rawa-rawa berair payau yang letaknya berada di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut, serta juga terdapat di daerah pantai sekitar muara sungai.
Luas dan Sebaran
Bakau tersebar di sekitar wilayah khatulistiwa dengan iklim tropis dan sebagian iklim subtropis. Luas hutan bakau di Indonesia sekitar 2,5 juta hingga 4,5 juta hektar dan merupakan hutan mangrove terluas di dunia.
Negara lain yang juga memiliki hutan bakau luas, yaitu Brazil (1,3 juta hektar), Nigeria (1,1 juta hektar) dan Australia (0,97 hektar). Dengan perbandingan tersebut, hutan bakau di Indonesia memiliki bagian 25% dari total luas hutan mangrove di dunia.
Jenis Bakau
Pada bagian luar hutan mangrove yang terkena ombak langsung, biasanya ditumbuhi jenis bakau Rhizophora spp. Sedangkan pada tanah lumpur ditumbuhi Rhizophora apiculata dan R. mucronata. Kemudian, pada bagian hutan bakau yang lebih tenang airnya atau disebut zona pionir ditumbuhi bakau api-api hitam (Avicennia alba).
Pada bagian lebih dalam dan masih tergenang pasang tinggi, umumnya ditumbuhi campuran bakau R. mucronata seperti jenis kendeka (Bruguiera spp.), kaboa (Aegiceras corniculata) dan lain-lain. Sedangkan jenis bakau di tepi sungai yang memiliki air lebih tawar maka dapat ditemukan jenis mangrove nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia caseolaris) dan bintaro(Cerbera spp.)
Wilayah hutan bakau yang lebih kering ditumbuhi bakau jenis nirih (Xylocarpus spp.), teruntum (Lumnitzera racemosa), dungun kecil (Heritiera littoralis) dan kayu buta-buta (Excoecaria agallocha).