kangdarus.com – Inilah Muchdi Purwoprandjono Ternyata Tertuduh Pembunuhan Munir
Kelompok Berkaya menuduh peretas Bjorka dan Muchdi Purwoprandjono bertanggung jawab atas pembunuhan Munir Said Thalid.
Sekjen Partai Berkarya (Sekjen) Badaruddin Andi Picunang langsung menanggapi pernyataan Bajak Laut Bjorka yang menyalahkan Muchdi Purwoprandjono. Menurut Badar, nama Muchdi PR yang merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya, dilontarkan ke publik hanya untuk mengubah keadaan, karena ini bukan kali pertama terjadi.
“Ketika peretas Bjorka membukanya lagi untuk umum, pasti ada motif di baliknya. Saya tidak tahu apakah saya ingin meliput masalah yang diperbarui sekarang atau apakah itu hanya masalah sebelum pemilihan umum lima tahun, ”kata Badar.
Ia mengungkapkan, menjelang pemilihan umum 2019, isu pembunuhan Munir juga mengemuka karena Muchdi PR dan Pollycarpus berada di partai Berkarya. Dan saat itu beliau menjabat sebagai sekretaris jenderal kedua dinas tersebut.
Badar mengatakan Muchdi dan Pollycarpus sudah diperiksa dan proses hukum sedang berjalan. Sebagai warga negara Indonesia, lanjutnya, keduanya memiliki hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu.
Karena itu, Badr tidak perlu khawatir dengan tindakan Bjorka kali ini. Jelas bahwa pertanyaan ini akan dilupakan oleh publik seperti pada tahun 2019.
Ia juga mengingatkan, pembunuhan Munir tidak ada kaitannya dengan partai Berkarya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan partai Berkarya, dan Ketum Muchdi PR tidak membawa masalah ini ke partai karena masalah ini sudah lama dan selesai sebelum partai Berkarya lahir pada tahun 2016,” jelas Badar.
Hacker Bjorka menuduh Muchdi Purwoprandjono sebagai dalang pembunuhan Munir
Awalnya, Bjorka yang kini ramai dibicarakan sebagai hacker mengatakan Muchdi PR bertanggung jawab atas pembunuhan Munir pada 2004 silam. Bjorka mengaku memiliki banyak surat rahasia untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN).
“Saya akan memberi Anda nama jika Anda bertanya siapa yang melakukan pembunuhan Munir. Ini Muchdi Purwopranjono yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya saat ini,” tulis Bjorka.
Menurut dia, Muchdi tidak senang dengan Munir karena koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) berani mengatakan kelompok Mawar Kopassus bertanggung jawab atas penculikan 13 pekerja periode 1997-1998. . Akibatnya Muchdi yang saat itu menjadi Panglima (Danjen) Kopassus diberhentikan dari tugasnya selama lima puluh dua hari.
Bjorka mengatakan, saat diangkat menjadi Wakil Direktur BIN, Muchdi memerintahkan seorang pilot Garuda Indonesia untuk membunuh Munir. Polly, menurut Bjorka, merupakan jaringan BIN yang terorganisir.
Pada 31 Desember 2008, pengadilan memvonis Polly atas pembunuhan Munir. Pada 28 September 2014, Polly dibebaskan.
Sementara itu, hakim membebaskan Muchdi dari persekongkolan membunuh Munir. Saat itu, hakim menemukan bahwa tidak ada bukti yang jelas bahwa Muchdi telah merencanakan untuk membunuh Munir.