Simak Berikut mengenai Perbedaan irama dan birama

Posted on

Pada artikel kali ini kang darus akan membahas tentang Penjelasan Perbedaan irama dan birama

Penjelasan Irama

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan) pada not.

Bahasan irama meliputi:

(1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom maelzel,

(2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran,

(3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis penutup,

(4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa, poliritmik, polimerik,

(5) membirama: pola gerak, tangan.

 

Pengertian Birama

Secara etimologi birama disebut juga dalam bahasa belanda yakni “Maat“. Sedangkan dalam bahasa latin yaitu “Metrum“. Kedua penamaan birama tersebut dapat diartikan bahwa Birama yaitu sebuah ketukan-ketukan.

Birama secara terminologi yakni sebuah ketukan yang datang secara berulang-ulang dengan teratur dalam kurun waktu yang sama pada lagu dan dengan sebuah penulisan yang dibatasi oleh garis-garis vertikal.

Birama merupakan salah satu unsur seni musik yang berupa sebuah ketukan atau ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam kurun waktu yang sama.

Birama ini biasanya ditulis dalam suatu angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka tersebut tanda “/” (Penyebut) yang menunjukan suatu nilai nada dalam satu ketukan.

Birama yang nilai penyebutnya genap disebut dengan birama bainar, sedangakan birama yang penyebutnya ganjil disebut juga dengan birama ternair.

Birama juga merupakan suatu tanda untuk dapat menunjukkan jumlah sebuah ketukan dalam satu ruas birama. Satu ruas birama itu ditunjukkan oleh sebuah batas-batas garis vertikal yang disebut juga dengan garis birama.

Ruas Birama yaitu sebuah petak-petak yang dibatasi garis birama atau bisa diartikan juga sebagai ruang dalam meletakkan suatu birama ( jarak antara garis birama ).

Tiap birama dalam musik juga mempunyai tekanan suara yang teratur yang disebut sebagai arsis dan aksen. Arti Arsis ialah sebuah birama yang ringan dan arti Aksen yaitu sebuah birama yang sangat kuat.

Garis yang memotong yang disebut dengan garis paranada atau sangkar nada (memotong secara vertikal) yang berfungsi sebagai suatu pemisah antara ruas satu dengan ruas lainnya.

Sedangkan Paranada itu sendiri mempunyai lima garis lurus yang berjajar mendatar dan mempunyai jarak yang sama. Paranada digunakan untuk dapat menulikan suatu lambang-lambang bunyi sesuai dengan sifat nada yang dilambangkan.

Garis Birama dibagi menjadi dua, yakni sebagai berikut :

  • Garis Birama Tunggal yang berfungsi sebagai sebuah batas antar birama.
  • Garis Birama Ganda yang berfungsi sebagai suatu penutup lagu.

 


Fungsi Birama

1. Fungsi Musikal

Digunakan untuk dapat membangun irama dimana satuan unit-unit birama yang berulama iramanya terdiri dari suatu warna bunyi yang berat (rendah) dan juga ringan (tinggi).

 

2. Fungsi Simbol

Digunakan untuk sebuah simbol musikal dimana birama yangt dapat memberikan pengertian mengenai hitungan dasar irama dalam sebuah musik. Birama ini biasanya disimbolkan dalam sebuah pecahan seperti 2/2, 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8.

 


Unsur – Unsur Birama

 

  • Di dalam birama terdapat suatu unsur waktu yang ditandai dengan sebuah nilai hitungan.
  • Di dalam birama terdapat beberapa unsur jalinan bunyi yang bertekanan berat dan ringan.
  • Di dalam birama terdapat juga sebuah ruang kosong tanpa bunyi namun tetap dihitung dalam waktu hitungan (ketuk/pulsa).

 


Macam – Macam Birama

 

1. Birama 2/4

Birama 2/4 merupakan suatu birama yang dimana setiap birama ini terdiri atas dua ketukan. Jenis-jenis pada birama dengan ketukan 2/4 ini juga sering ditemui.

Bahkan terdapat banyak macam-macam contoh lagu yang berada di Indonesia yang berbirama 2/4  yakni seperti berikut :

  • Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan
  • Manuk Dadali dari Jawa Barat
  • Hari Merdeka (lagu nasional)
  • Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat

 

2. Birama 3/4

Arti dari Birama 3/4 yaitu setiap birama yang terdiri atas tiga ketukan saja.

Adapun macam-macam contoh lagu yang berbirama 3/4 yakni sebagai berikut :

  • Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah
  • Burung Tantina dari Maluku
  • Lisoi dari Tapanuli
  • Burung Kakatua dari Maluku

 

3. Birama 4/4

Maksud dari Birama 4/4 ini memiliki suatu pengertian yakni setiap birama yang terdiri atas empat ketukan.

Adapun jenis-jenis contoh lagu yang menggunakan Birama 4/4 yaitu sebagai berikut :

  • Injit Injit Semut dari Sumatera Timur
  • Butet dari Tapanuli
  • Jali-Jali dari Jakarta
  • Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat
  • Bungong Jeumpa dari Aceh

 

4. Birama 6/8

Pengertian Birama 6/8 yaitu salah satu bentuk birama dengan setiap birama yang terdiri atas enam ketukan. Adapun macam-macam contoh lagu dengan berima 6/8 yaitu Naik-Naik ke Puncak Gunung dari Maluku.