kangdarus.com – Kunci sukses berinvestasi saham seringkali menjadi persoalan bagi para pemula atau bahkan mereka yang sudah lama berkecimpung di pasar modal. Apalagi sekarang ini banyak sekali influencer atau pegiat media sosial yang memamerkan keuntungannya.
Sepintas memang mudah, namun dalam praktiknya justru sebaliknya. Dan terkadang kita tidak mengerti bahwa influencer jarang menunjukkan kerugiannya. Itulah sebabnya kami menyajikan tiga kunci sukses investasi saham. Yang kami hadirkan adalah penjelasan dari tulisan Hassan Zein Mahmud, mantan Presiden dan CEO Bursa Efek Jakarta, disertai dengan pengalaman yang kami peroleh selama ini.
Paham Keadaan Perusahaan
Memahami keadaan perusahaan adalah kunci pertama untuk berhasil berinvestasi di saham. Jadi perusahaannya apa, di sektor apa, karena kita tahu untung atau rugi.
Misalnya, jika kita berinvestasi di saham Kimia Farm, kita tahu bahwa perusahaan tersebut bergerak di bidang kesehatan. Bahwa pada masa covid-19, perusahaan ini yang paling sukses.
Kedua, memahami keadaan bisnis. Apakah perusahaan merugi tetapi berpotensi menghasilkan keuntungan di masa depan, atau apakah perusahaan itu baik-baik saja, tetapi banyak orang yang belum mengetahuinya.
Ini tentang menemukan titik keyakinan, dasar mengapa Anda harus membeli saham untuk berinvestasi dalam jangka waktu tertentu. Dari sini, kita tahu potensi harga di masa depan.
Berarti prosesnya lama ya? Ya itu benar. Kami memilih saham selama minimal tiga hari untuk membuat keputusan. Terkadang, bahkan setelah keputusan pembelian, kita masih mengikuti formula harga. Ingatlah bahwa tulang punggung bursa saham adalah perusahaan itu sendiri.
Seringkali orang tidak ingin ribet, mereka ingin terburu-buru. Yang akhirnya berspekulasi dan terjebak dalam pola quick choice sebagai judi. Mereka yang tidak perlu khawatir tentang analisis, pilih saja untuk waktu yang singkat. Untung untung rugi coba lagi.
Membeli Saat Harga Jatuh
Kunci kedua untuk sukses berinvestasi di saham adalah membeli saat harga turun. Karena keuntungan saham berasal dari membeli dengan harga pendek dan menjual dengan harga tinggi.
Oleh karena itu, kunci sukses berinvestasi saham adalah dengan membeli saat harga sedang turun. Alasannya bisa karena kebingungan emosional di pasar atau kepanikan tanpa alasan.
Dulu, saham BJBR sempat anjlok ke Rp 900 hanya karena ada yang menyebutnya sebagai bad stock karena menjadi target investasi Jiwasray.
Padahal idealnya harga saham tersebut di angka 1.500-an. Sontak direksi memborong, dan orang-orang yang paham juga ikut berbondong-bondong memborong. Betul saja, harganya bangkit hingga Rp1.400. Begitulah, kita harus jeli mencari saham bagus yang sedang jatuh.
Nah terkadang kelemahan investor adalah tidak memiliki dana cash. Meskipun uang penting. Salah satu kelebihan Warren Buffet adalah sedikit orang yang memiliki banyak uang. Jika pasar jatuh, bersiaplah untuk membeli dengan harga pendek. Kami menulis di sini tentang pentingnya uang.
Kesediaan untuk Bersabar
Menurut kami kunci sukses investasi saham paling sudah adalah yang ketiga ini, kesediaan bersabar. Secara teknikal banyak yang pintar, analisa fundamental banyak yang menguasai, tapi kesabaran tidak semuanya.
Kesabaran memiliki banyak arti. Sabar memegang uang cash sembari menunggu pasar jatuh. Sabar memegang satu saham belum naik sembari melihat saham yang lain beterbangan. Bahkan kesabaran untuk tidak membiarkan saham naik juga membutuhkan kepercayaan diri. Inilah yang membedakan orang dari sukses, jika tidak di awal, bersabarlah. Di sini sudah kami jelaskan secara khusus tentang kesabaran.
Menurut hemat kami, unsur kesabaran itu bukan hasil dari belajar, melainkan dari pengalaman gejolak hebat di pasar modal. Jika Anda mengalami banyak situasi, Anda perlu memahami pergerakan pasar. Menurut kami ketiga hal ini penting jika ingin sukses di pasar modal. Sukses dalam arti terus-menerus mendapat untung, bukan sekali untung besar, lalu rugi besar.
Karakter besar seperti Lo Kheng Hong, Sandiaga Uno memahami kunci sukses investasi saham dan melakukan setiap langkah dengan baik, tidak terburu-buru. Dengan demikian, bagi mereka pasar modal bukan hanya high risk high profit, tetapi juga low high risk profit.