Labu Erlenmeyer: Bentuk, Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerja

Posted on

Pada ilmu kimia tentunya banyak melakukan uji praktik untuk menguji suatu senyawa kimia, pada pelaksanaan praktiknya tentunya banyak sekali peralatan yang digunakan di laboratorium dengan berbagai jenis yang memiliki fungsi masin-masing. Salah satu dari sekian banyak peralatan laboratoriaum yang kerap kali digunakan ialah labu erlenmeyer.

Erlenmeyer sendiri diambil dari nama penemu alat kimia tersebut, yaitu Emil Erlenmeyer pada tahun 1860. Emil Erlenmeyer merupakan seorang ilmuwan ahli kimia yang berasasl dari Jerman yang pada mulanya menekuni bidang farmasi, namun pada akhirnya kembali menekuni ilmu kimia murni.

Semasa karirnya, untuk pertama kalinya Emil mensintesis atau mengisolasi berbagai senyawa organic, selain itu Emil juga memberikan berbagai kontribusi yang bermakna dalam pemahaman kita mengenai struktur molekul organik.

Labu erlenmeyer merupakan sebuah alat yang menyerupai labu yang memiliki bentuk mengerucut ke atas, memiliki alas lebar dengan dasar datar serta leher silinder yang terbalik.

Labu erlenmeyer pada umumnya digunakan dalam uji praktik eksperimen dalam ilmu kimia untuk meracik bahan kimia yang berbeda atau memuat titrasi larutan. Labu erlenmeyer ini adalah salah satu alat yang penting pada suatu eksperimen di laboratorium. Alat tersebut mempunyai banyak manfaat, sehingga alat tersebut merupakan alat yang wajib tersedia pada setiap laboratorium.

Mengingat pentingnya pengetahuan dasar mengenai labu erlenmeyer maka melalui artikel ini akan mengulas pengetahuan dasar mengenai labu erlenmeyer: bentuk, fungsi, jenis dan prinsip kerja.

Labu Erlenmeyer Bentuk, Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerja
Labu Erlenmeyer Bentuk, Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerja

A. Bentuk Labu Erlemneyer

Labu erlenmeyer merupakan alat kimia yang terbuat dari kaca jenis boroksilikat yang mana jenis kaca tersebut tahan terhadap suhu panas yang tinggi, alat tersebut juga tahan pada proses pemanasan autoklaf yakni sebuah mesin steam yang biasa digunakan untuk mensterilkan peralatan laboratorium. Labu erlenmeyer dilengkapi dengan kaca tanah pada bagian lehernya serta memiliki bintik-bintik enamel di mana harus diberi tanda dengan pensil.

Labu erlenmeyer mempunyai bentuk tubuh kerucut pada bagian atas, leher berbentuk silinder serta bentuk permukaan dasar yang datar sehingga alat ini merupakan sebuah alat yang fleksibel karena mudah di letakkan di mana saja. Selain itu, bentuk leher silinder yang ramping digunakan sebagai pegangan serta untuk pemasangan stapler atau steker.

Pada sisi tabung alat ini terdapat keterangan beberapa ukuran volume yang bisa di isi dengan berbagai larutan yang dapat diberi tanda dengan pensil.

Mulut labu erlenmeyer dapat memiliki bibir manik-manik yang bisa dihentikan dengan menggunakan selembar kapas, karet bug, gabus atau jenis stopper lainnya. Pada leher erlenmeyer juga dapat dilengkapi dengan kaca ground ataupun konektor lainnya yang digunakan dengan sumbat khusus.

Bentuk leher silinder dan sempit dengan sisi yang meruncing pada alat ini akan memudahkan isi tabung diaduk dengan cara diputar-putar tanpa khawatir akan tumpah, maka alat ini sangat tepat untuk proses titrasi. Fitur yang dimiliki labu erlenmeyer juga dapat digunakan untuk cairan mendidih, uap panas yang mengembun di bagian atas labu, akan mengurangi kehilangan pelarut. Pada hakikatnya labu erlenmeyer merupakan alat yang digunakan sebagai alat untuk mengukur, menyimpan, dan mencampur cairan.

 

B. Fungsi Labu Erlenmeyer

Sebagai alat untuk melakukan eksperimen, labu erlenmeyer tentunya memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai berikut.
Alat ini memiliki fungsi sebagai wadah untuk melakukan reaksi antara zat senyawa kimia yang akan diperoleh dan berfungsi juga sebagai alat untuk proses titrasi dalam mengumpulkan larutan yang akan dititrasi secara umum.
Berikut beberapa fungsi Erlenmeyer adalah sebgai berikut:

• Sebagai alat pengukur serta mencampur bahan analisa zat kimia senyawa.
• Berfungsi sebagai wadah yang dapat menampung larutan baik bahan padat maupun bahan cairan.
• Sebagai alat yang dapat mencampur serta menghomogenkan bahan larutan dalam berbagai komposisi media
• Sebagai alat yang bisa digunakan untuk proses titrasi dengan pengocokkan yang kuat dengan dihubungkan melalui alat destilasi, alat ekstraksi, dan sejenisnya sehingga akan terjadi proses pertukaran bahan kimia senyawa.
• Pada labu erlenmeyer tanpa tutup asah dapat dijadikan alat yang digunakan untuk titrasi zat yang lemah hingga sedang
• Sebagai wadah untuk melakukan proses titrasi bahan kimia dan zat senyawa

Selain beberapa fungsi di atas , labu erlenmeyer dapat jugs digunakan di dalam mikroba, yakni untuk persiapan kultur mikroba. Erlenmeyer yang dipakai pada kultur sel disterilkan serta memungkinkan memilki penutup guna meningkatkan pertukaran gas sewaktu terjadinya inkubasi dan bergetar. Banyaknya cairan yang digunakan pada umumnya tidak lebih seperlima dari volume labu total.

 

C. Jenis-Jenis Labu Erlenmeyer

Labu erlenmeyer terdiri atas dua jenis yang pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama. Kedua jenis tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Labu Erlenmeyer dengan Tutup Asah

Untuk erlenmeyer dengan tutup asah, biasanya digunakan untuk proses titrasi dengan tingkat pengocokan yang kuat, kemudian disambungkan dengan alat-alat lainnya misalnya alat destilasi, alat ekstraksi, dan sebagainya.

2. Labu Erlenmeyer Tanpa Tutup Asah

Labu erlenmeyer tanpa tutup asah mempunyai fungsi untuk titrasi proses dengan pengujian serta pengocokkan yang lemah hingga sedang.

Berdasarkan ukuran labu erlenmeyer terdiri dari beberapa jenis ukuran volume, mulai dari ukuran volume 50 ml, 250 ml, 500 ml, 1.000 ml sampai yang terbesar 2.000 ml. Namun, biasanya ukuran yang dilakukan pada saat eksperimen yaitu ukuran dengan volume 250 ml dan 500 ml.

 

D. Prinsip Kerja Labu Erlenmeyer

Prinsip kerja labu erlenmeyer harus disesuaikan dengan memperhatikan jenisnya. Labu erlenmeyer dengan tutup asah dipergunakan untuk mencampurkan reaksi larutan dengan pengocokkan yang kuat, sehingga tidak mudah tumpah.

Sementara, labu erlenmeyer tanpa tutup asah dapat dipergunakan untuk mencampurkan zat atau larutan dengan kecepatan atau pengocokkan yang lemah dan sedang.

Sedangkan, pada proses dalam mikrobiologi untuk kultur mikroba labu erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk pengukuran volume.

E. Cara Menggunakan Labu Erlenmeyer

Semua peralatan laboratorium seperti labu ukur, gelas ukur, pipet titer, tabung reaksi, dan sebagainya tentu terdapat aturan dalam hal cara pegang yang pastinya setiap alat memiliki cara pegang berbeda-beda. Pada labu erlenmeyer perlu diperhatikan cara pegang yang harus dilakukan yaitu dengan memegang leher botol. Hal tersebut sangat penting diketahui, karena masih banyak yang beranggapan memegang labu erlenmeyer yaitu dengan cara memegang perut botol dan menyangganya.

Labu erlenmeyer kerap kali dipakai untuk menyimpan media tanam yang baik berwujud padat ataupun cair, contohnya media tanam Potato Dextrose Agar (PDA) serta Natrium Agar (NA) yang mana harus terlebih dahulu dipanaskan hingga mencair.

Dengan demikian proses dalam pembuatan larutan ini mempunyai suhu panas sekitar 90 derajat Celcius, maka tidak memungkinkan jika memegang labu erlenmeyer dengan tangan telanjang. Ketika memadukan larutan, cara menggunakan labu erlenmeyer yaitu dengan cara tetap memegang pada leher botol menggunakan satu tangan kemudian digoyangkan secara berputar perlahan hingga larutan tercampur sempurna.

Selanjutnya, labu erlenmeyer mempunyai takaran volume larutan, maka ketika mengisi larutan ke dalam labu erlenmeyer jangan sampai melebihi batas volume yang tertera pada labu erlenmeyer. Hal tersebut bertujuan untuk keamanan, dikarenaka ada beberapa larutan yang mungkin reaktif terhadap suhu sehingga nantinya akan memuai.

Dalam penggunaan labu erlenmeyer tentu tidak bisa sembarangan, pada penggunaannya harus memperhatikan aturan-aturan secara baik dan benar supaya tidak terjadi kesalahan fatal. Di bawah ini merupakan cara menggunakan erlenmeyer dengan baik dan benar:

• Pertama, tambahkan zat terlarut ke dalam labu erlemenyer.
• Kedua, tambahkan pelarut secukupnya yang berfungsi melarutkan zat terlarut sedikit demi sedikit hingga mencapai garis yang diberi tanda pada labu volumetrik.
• Ketiga, dalam mengisi labu gunakan pipet.
• Selanjutnya, gunakan meniskus larutan dan garis kelulusan pada labu dalam menentukan titik akhir.
• Kemudian pasang sumbat labu volumetrik ke dalam labu volumetrik untuk menutupnya.
• Terakhir, balikkan secara perlahan labu untuk mencampur rata larutan secara menyeluruh.

Penutup

Demikian ulasan mengenai labu erlenmeyer: bentuk, fungsi, jenis dan prinsip kerja, semoga artikel yang penulis bagikan ini dapat menambah wawasan pembaca dalam mengenal labu erlenmeyer.