Lengkap Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Posted on

NIAT DI DALAM PUASA
Yang Wajib Dihadirkan Di Dalam
Niat adalah:

1. Puasa Wajib

a. Bermaksud berpuasa
b. Meyakini kefardhuannya (bahwa puasa yang akan dilakukan adalah wajib)
c. Menentukan jenis puasanya Ini semua cukup dilintaskan di dalam hati saja dan jika diucapkan dengan lidahnya asal hatinya tetap ingat akan niat tersebut maka puasanya juga sah bahkan
sebagian ulama menganjurkan untuk diucapkan dengan lidahnya dengan bahasa apapun untuk membantu hati mengingat niat tersebut.
Contoh :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

“Aku berniat puasa Fadhu
Ramadhan”

Aku Berniat Puasa = Bermaksud Puasa
Fardhu = Meyakini kefardhuannya
Ramadhan = Menentukan jenis puasanya.

Waktu Niat

Waktu niat di dalam berpuasa ada dua macam:
1. Puasa Fardhu
Untuk puasa fardhu (wajib) maka niatnya harus dilakukan sebelum terbit fajar shodiq (fajar yang sesungguhnya) atau sebelum masuk waktu subuh.

Catatan:
Semua niat dalam ibadah adalah dilakukan di awal memulai pekerjaan ibadahnya kecuali puasa yang cara niatnya adalah bisa di malam
hari jauh-jauh sebelum fajar shodiq terbit.

SEKILAS PERBEDAAN ULAMA DALAM NIAT

a. Mazhab Syafi’i:
Satu kali niat untuk satukali puasa artinya niat puasa harus dilakukan setiap malam.

b. Mazhab Malik:
Boleh menggabungkan niat di awal puasa selama satu bulan penuh dengan syarat dalam sebulan itu tidak terputus dengan batalnya puasa, jika sempat terputus dengan tidak
berpuasa maka ia harus memulai dengan niat yang baru lagi seperti terputusnya karena haid.

c. Mazhab Abu Hanifah:
Tidak ada perbedaan dalam puasa wajib atau sunnah bahwa menginapkan niat di malam hari tidak wajib menurut Imam Abu Hanifah.
Jika berniat setelah terbitnya matahari tetap sah, asalkan matahari belum tergelincir (masuk waktu dzuhur) dan belum melakukan hal-hal
yang membatalkan puasa.

Puasa Qodho

Bagi yang punya hutang puasa cara mengqodhonya adalah dengan melakukan puasa di hari-hari yang diperkenankan puasa di sepanjang satu tahun setelah ramadhan, yaitu selain:
1. Hari raya Idul Fitri
2. Hari raya Idul Adha
3. Hari Tasyrik (11,12,13
Dzulhijjah)
Cara niat puasa qodho’ sama dengan cara niat puasa ramadhan. Adapun menambah kalimat qodho’ itu tidak harus akan tetapi sekedar dianjurkan.
Jika mengqodho’ puasa ramadhan bertepatan dengan hari-hari disunnahkan puasa sunnah, maka cukup niat puasa qodho yang wajib saja tanpa harus dibarengi dengan niat
puasa sunnahnya.
Dan orang tersebut sudah mendapatkan pahala puasa wajib dan puasa sunnah sekaligus biarpun tanpa diniatkan puasa sunnah.