Pada artikel kali ini kang darus akan membahas Istilah Leukosit
Istilah Leukosit
leukosit adalah sel darah putih, ukurannya lebih besar daripada eritrosit. Leukosit mempunyai inti yang bulat atau cekung, jika dilihat menggunakan mikroskop tidak memiliki bentuk yang tetap.
Dalam sirkulasi darah, leukosit terlihat sebagai sel yang tidak bergerak apabila tidak terdapat zat asing. Namun jika ada zat asing, sel tersebut langsung bergerak dan bekerja. Jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit.
Fungsi Leukosit
Jadi leukosit tidak selalu ada dalam pembuluh darah, jika terdapat zat asing yang masuk, leukosit menembus dinding kapiler dan bekerja menuju jaringan yang membutuhkannya. Leukosit juga memiliki beberapa jenis yaitu.
- Pembentukan anti bodi dalam tubuh.
- Menangkap dan menghancurkan organisme hidup.
- Mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi.
- Menjaga kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.
- Melindungi badan dari serangan organisme pada jenis sel darah putih monosit atau granulosit.
- Menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap penyakit yang menyerang.
- Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu ke pembuluh darah.
- Menghilangkan dan menyingkirkan benda-benda lain seperti kotoran dan serpihan-serpihan lainnya.
Jenis-jenis Leukosit
Leukosit atau sel darah putih mempunyai beberapa macam, sampai saat ini menurut para ahli ada 5 jenis dan setiap jenisnya memiliki kadar yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis-jenis leukosit beserta penjelasannya.
1. Basofil
Kadar basofil yang terkandung dalam darah hanya sekitar 1% dari jumlah leukosit. Fungsi dari basofil sendiri adalah untuk penyembuhan dalam peradangan.
2. Eosinofila
Kadar eosinofil ini berkisar dari 2% – 4% dari jumlah leukosit. Eosinofil ini mempunyai peran untuk mematikan parasit berupa cacing dan alergi jika ada.
3. Monosit
Monosit adalah jenis leukosit yang memiliki inti lonjong. Kadar di dalamnya sekitar 3% – 8% dari jumlah leukosit. Monosit mempunyai fungsi untuk pertahanan tubuh dari protozoa, virus, dan memakan sel-sel yang sudah berumur tua.
4. Neutrofilia
Neutrofil mempunyai kadar sekitar 60% – 70% dari leukosit yang bersirkulasi dalam darah. Dalam sitoplasmanya, neutrofit mengandung glikogen. Sel ini dapat bertahan pada kondisi yang kurang oksigen. Berumur 1 – 4 hari. Fungsi dari neutrofil sendiri adalah sebagai pertahanan dari mikroorganisme, khususnya bakteri.
Jumlah neutrofil yang meningkat itu merupakan reaksi tubuh dalam melawan infeksi atau zat asing yang sifatnya akut. Infeksi oleh bakteri, jamur, virus dan parasit semuanya itu dapat meningkatkan jumlah neutrofit dalam darah.
Neutrofit juga dapat meningkat terhadap orang yang sedang cedera, seperti luka bakar atau patah tulang. Selain itu beberapa obat juga mengakibatkan peningkatan jumlah neutrofil seperti leukimia dan kortikosteroid.
5. Limfositotis
Di antara semua jenis sel darah putih yang ada, hanya limfosit yang tidak bisa bergerak. Limfosit berfungsi sebagai imunitas atau kekebalan tubuh, zat asing, sel kanker, dan juga virus. Sedangkan yang lainnya bersifat fogositosis. Kadar limfosit sekitar 20% – 30% dari jumlah leukosit. Umur limfosit bervariasi, ada yang beberapa hari sampai bertahun-tahun.
Jumlah limfosit yang tinggi bisa disebabkan oleh peresponan terhadap infeksi terutama pada virus. Beberapa infeksi bakteri juga dapat meningkatkan leukosit limsofit seperti tuberkulosis. Bisa juga disebabkan karena limfoma, leukimia limfositik kronis.