Pada artikel kali ini kang darus akan membahas Istilah Manufaktur
Istilah Manufaktur
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin manufaktur, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.
Menurut para ahli, definisi industri manufaktur adalah industri yang kegiatan utamanya adalah mengubah bahan baku, komponen, atau bagian lainnya menjadi barang jadi yang memenuhi standar spesikasi. Industri manufaktur pada umumnya mampu memproduksi dalam skala besar.
Ada juga yang mengartikan industri manufaktur sebagai industri pengolahan, yaitu suatu usaha yang mengolah/mengubah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun baramg setengah jadi yang mempunyai nilai tambah, yang dilakukan secara mekanis dengan mesin, ataupun tanpa menggunakan mesin (manual) (BPS : 2008).
Contohnya perusahaan mie instan yang mengolah bahan-bahan mentah seperti tepung dan lain sebagainya untuk menjadi barang jadi berupa mie instan dan dijual luas ke masyarakat. Hampir semua barang-barang yang kita gunakan sehari-hari merupakan hasil dari pengolahan industri manufaktur, mulai dari makanan, pakaian, peralatan elektronik, sampai obat-obatan. Sebuah industri manufaktur tidak hanya berfungsi dalam proses produksi, ada beberapa fungsi lain untuk mendukung terlaksananya seluruh kegiatan dan tujuan industri manufaktur, diantaranya fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, dan fungsi keuangan. Untuk itulah diperlukan juga sistem informasi manufaktur untuk mendukung hal tersebut.
Fungsi produksi merupakan kegiatan pokok industri manufaktur. Tanpa fungsi ini tidak akan ada barang yang dihasilkan yang dapat dijual. Kemudian ada fungsi pemasaran yang juga memegang peranan penting untuk mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk membeli produk sehingga didapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ada juga fungsi administrasi dan umum yang bertujuan untuk mengelola kegiatan perusahaan agar dapat berjalan dengan baik seperti menentukan kebijakan perusahaan, mengarahkan dan mengawasi proses produksi, dan lain-lain. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi keuangan untuk mengalokasikan dana-dana yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti untuk biaya proses produksi dan pengembangan produk.
Sejak dahulu sampai dengan sekarang manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan apa yang disediakan oleh alam. Mulai dari tanaman, air, hewan, udara, material yang ada di perut bumi, semuanya dapat dimanfaatkan secara langsung atau bisa juga melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Pada proses pengolahan inilah suatu bahan mentah dapat bertambah manfaatnya.
Contohnya batang pohon, kita dapat memanfaatkannya untuk membuat rumah dan perahu. Jika diolah lebih lanjut batang pohon dapat menjadi lembaran-lembaran kertas yang sangat banyak manfaatnya. Dengan melakukan pengolahan suatu bahan mentah dapat meningkatkan manfaat dari bahan mentah tersebut. Dalam melakukan pengolahan bahan mentah untuk menjadi barang jadi diperlukan sumber daya lain seperti tenaga manusia, mesin-mesin, dan peralatan pendukung. Kegiatan pengolahan ini disebut juga dengan istilah manufaktur, dimana dilakukan dalam skala besar dengan tujuan untuk dijual ke masyarakat luas sehingga mendapatkan keuntungan. Istilah manufaktur dapat digunakan mulai dari pengolahan yang sifatnya sederhana sampai yang menggunakan teknologi tinggi. Untuk pengolahan bahan semikonduktor dan baja biasanya digunakan istilah fabrikasi.
Istilah Manufaktur
Berikut ini adalah beberapa istilah-istilah yang berkaitan dengan manufaktur:
- Manufacturing – Suatu kumpulan operasi dan aktifitas yang berkorelasi untuk menghasilkan produk, seperti perancangan produk, pemilihan bahan baku, perencanaan, pemrosesan, inspeksi, dan manajemen.
- Manufacturing process – Aktifitas manufaktur merubah bentuk suatu produk dengan mesin-mesin seperti, milling, drilling dll.
- Assembly – Kumpulan dari semua proses dengan mana bermacam komponen dan sub perakitan dibentuk bersamaan untuk membentuk rancangan rakitan atau produk secara geometris secara lengkap.
- Manufacturing System – Suatu pengorganisasian beberapa proses manufaktur dan perakitan yang saling berinteraksi. Tujuannya adalah untuk menjembatani dengan diluar fungsi produksi berkenaan dengan mengoptimasikan produktifitas kinerja sistem.
Sejarah Manufaktur
Pada awalnya, manufaktur biasanya hanya terdiri dari seorang tukang yang ahli beserta beberapa pembantu. Para pembantu akan belajar sambil bekerja. Memasuki masa pra-industri, sistim serikat pekerja melindungi ketrampilan para ahli ini. Sebelum revolusi industri kebanyakan manufaktur berada di daerah pedesaan, dimana produk-produk rumahan dan bergerak dalam pengolahan hasil pertanian.
Menurut catatan World Bank pada tahun 2014, Indonesia berada di Top 20 negara dengan manufacturing terbanyak di dunia, tepatnya urutan ke 12 dengan jumlah pabrik 186.744. Di level mikro ataupun makro, industri ini menjadi pemegang peranan penting bagi Indonesia.
Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur, diantaranya sebagai berikut:
- Pengolahan Material dan Hasil Produksi, Berbeda dengan perusahaan dagang yang hanya menjual barang dari pemasok, perusahaan manufaktur menitikberatkan pada proses pengolahan bahan-bahan mentah menjadi produk jadi. Hasil dari proses produksi dan bahan baku perusahaan manufaktur dapat dilihat oleh mata atau produknya memiliki wujud. Hal ini pula yang membedakannya dengan perusahaan jasa dimana produknya bukan berupa benda.
- Mesin dan Skala yang Besar, Dalam pengelolaan produksi, perusahaan manufaktur biasanya menggunakan setup mesin dan tenaga manusia dengan pembagian kerja dalam produksi skala besar.
- Terdapat Biaya Produksi, Biaya Produksi yang dikeluarkan biasanya terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (BOP).
Elemen-Elemen Biaya Produksi
Dalam melakukan proses produksi supaya menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai jual, perusahaan manufaktur akan mengeluarkan berbagai macam biaya, yang dimana biaya tersebut digunakan untuk:
- Biaya Bahan Baku, Yaitu bahan-bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari proses produksi, sehingga bahan ini diolah dan menjadi suatu produk. Misalnya bahan langsung pada pabrik tekstil seperti kapas, pewarna kain dan lain-lain. Bahan langsung tentunya berbeda dengan bahan tidak langsung. Bahan tidak langsung contohnya seperti pelumas untuk mesin produksi ataupun bahan bakar mesin produksi, dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan saat proses produksi tapi tidak dapat menjadi produk.
- Biaya Tenaga Kerja, Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk para tenaga kerja, dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk tenaga kerja yang bekerja secara langsung berkaitan dengan aktivitas pengolahan bahan baku hingga menjadi suatu produk. Tenaga kerja langsung harus dibedakan dengan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja tidak langsung pada dasarnya berada di lingkup proses produksi namun tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan proses pengolahan suatu produk. Tenaga kerja tidak langsung contohnya seperti petugas pemeliharaan, petugas keamanan, petugas kebersihan dan lain-lain.
- Biaya Overhead Pabrik, Biaya overhead pabrik adalah biaya di luar biaya bahan baku dan tenaga kerja. Biaya overhead yang biasa disebut sebagai BOP pada dasarnya merupakan biaya yang timbul akibat penggunaan bahan penolong atau biaya tidak langsung lainnya. Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus dikeluarkan atau dibebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada proses produksi. Contoh BOP adalah biaya bahan penolong, biaya pengawasan mesin pabrik, biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya.
Proses Bisnis Industri Manufaktur
Mengingat kompleksitas kelangsungan usaha sebuah industri, terdapat beberapa proses bisnis dari perusahaan manufaktur, diantaranya sebagai berikut:
- Proses Procurement, Procurement adalah proses bisnis yang berkaitan dalam pengadaan barang dan kebutuhan lainnya dalam membantu kelangsungan usaha. Bukan sekedar raw material saja, tetapi termasuk juga spare part, alat medis, alat pembersih, kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, alat-alat pertukangan, dan bahan – bahan serta komponen- komponen lainnya. Proses ini menuntut kelengkapan sekaligus efisiensi dan efektifitas dalam pemilihan barang-barang tersebut.
- In Out Inventory, Mengingat proses bisnis yang melakukan pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai, otomatis akan terdapat banyak barang atau material yang keluar masuk perusahaan. In Out Inventory adalah proses bisnis yang menangani keluar masuknya barang-barang tersebut, hal yang menjadi kunci adalah kontrol terhadap aliran barang tersebut.
- Proses produksi, Fungsi proses produksi adalah pembuatan bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan bisa dijual kepada konsumen. Dalam praktiknya terdapat pembagian divisi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan industrinya. Misalnya saja divisi PPIC (Production Planning and Inventory Control ) dan juga QC (Quality Control).
- Penjualan dan Pemasaran, Fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses produksi dan menjual hasilnya, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi, biaya angkutan, biaya sewa gudang, biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan promosi produk.
- Administrasi dan umum, Fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya dengan penentuan kebijakan, pengarahan, dan juga pengawasan supaya kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efesien. Misalnya dalam kegiatan ini terdapat biaya seperti biaya akutansi, baya personalia, biaya gaji karyawan dan lain-lain.
- Akuntansi dan keuangan, Accounting dan Finance memastikan bahwa keuangan sebuah badan usaha sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi, sekaligus kontrol terhadap hutang. Selain itu, accounting khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus dibayarkan oleh pabrik kepada pemerintah.