Pada artikel kali ini kang darus akan membahas perbedaan nabi dan rasul
Perbedaan Nabi Dan Rasul
1. Dilihat Dari Tugasnya
Perbedaan Nabi dan Rasul yang pertama adalah dapat dilihat dari ketingkatannya. Yang dimaksud dengan tingkatnya disini adalah derajatnya. Memang derajat Rasul lebih tinggi daripada derajatnya Nabi itu sendiri. Itu dikarenakan tugas yang dijalankan oleh Rasul lebih berat daripada Nabi.
Untuk tugas para Rasul yang telah diutus pertama adalah menegakkan kalimat tauhid dalam (QS. Al Anbiya: 25). Yang kedua adalah menyeruarakan untuk menyembah kepada Allah SWT menurut firman (Q.S An Nahl:30). Lalu juga Membawa Rahmat yang terdapat dalam QS. Al Anbiya:107.
Juga Rasul harus memberikan petunjuk kepada umatnya ke jalan yang benar menurut QS. Fathir:24, dan yang terakhir adalah memberi peringatan kepada manusia dan memberikan contoh yang baik pada umatnya. Untuk membuktikan kerasulan dan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Rasul. Maka Rasul diberikan mukjizat oleh Allah SWT.
2. Dilihat Dari Segi Utusan
Perbedaan dari Nabi dan Rasul yang selanjutnya adalah dapat dilihat dari siapa Nabi dan Rasul pertama yang diutus oleh Allah SWT. Karena Nabi yang pertama dan Rasul yang pertama berbeda orang.
Jika Nabi pertama adalah Nabi Adam Alaihissalan, adalah nabi pertama yang diutus oleh Allah SWT dan untuk Rasul pertama yang diutus oleh Allah SWT adalah Nabi Nuh Alaihissalam.
Jika Rasul diutus untuk menyampaikan wahyu kepada orang yang kafir, dan sedangkan untuk Nabi diutus untuk menyampaikan wahyu kepada orang yang sudah beriman.
Yang tertuang dalam QS. An-Nisa’ :163.
“Sesungguhnya telah diberikan wahyu, sebagaimana telah diberikan wahyu pada nabi Nuh dan nabi yang lainnya.”
3. Dari Cara Menerima Wahyu
Untuk melihat perbedaan dari Nabi dan Rasul yang selanjutnya adalah dilihat dari cara menerima wahyu dari Allah SWT. Apabila seorang Nabi hanya mendapatkan wahyu dari Allah SWT dengan cara melalui mimpi saja.
Berbeda dengan Rasul yang menerima wahyu melewati Malaikat dan bertemu langsung dengan Malaikat Jibril. Jika Rasul tidak hanya bertemu saja tapi juga berinteraksi dengan Malaikat Jibril.
4. Penyebaran Syariat
Apabila salah satu tugas dari Rasul adalah yang membawa syariat baru untuk disebarkan dan diamalkan. Nah jika salah satu tugas dari Nabi dalam penyebaran syariat nya Adalah dengan mengamalkan dan menguatkan syariat yang sudah ada sebelumnya. Apabila Nabi adalah seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk mengamalkannya.
Jika Nabi hanya diamalkan untuk diri sendiri dan juga terkadang diperintah menyebarkan untuk umatnya. Rasul diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran agama yang diterima untuk umatnya.
5. Kitab Suci
Untuk melihat dari perbedaan Nabi dan Rasul yang berikutnya adalah degan kitab suci. Jika Nabi tidak memiliki kitab suci. Maka Rasul kebalikannya dari Nabi jadi tidak usah khawatir.
6. Penyelamatannya
Dilihat dari segi penyelamatannya, Nabi dalam menjalankan tugasnya ada yang terbunuh Oleh kaumnya sendiri. jika Rasul semuanya diselamatkan oleh Allah SWT, jadi percobaan pembunuhan oleh kaumnya sendiri.
Yang ada di dalam Al Qur’an QS. Al Baqarah :41. “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi nabi Allah SWT jika benar kalian orang yang beriman?”
7. Dilihat Dari Jumlah Nabi Dan Rasul
Perbedaan dari Nabi dan Rasul juga dapat dilihat dari jumlah yang diutus oleh Allah SWT untuk menjadi Nabi dan Rasul.
Jika Nabi yang diutus untuk menjadi Nabi sebenarnya ada banyak sekali tetapi yang diketahui hanya 25 saja. Apabila Rasul jumlahnya lebih sedikit daripada Nabi. Jumlah nabi yang sebenarnya ada 124 ribu, tetapi yang diketahui hanya 25 saja.
Jika Rasul jumlahnya 313 saja. Yang tertuang dalam riwayat Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadits as-Shohihah)
Tidak semua Rasul mendapatkan mukjizat Ulul Azmi.
Ulul Azmi adalah mukjizat atau gelar yang diberikan untuk para Rasul yang memiliki kedudukan tinggi atau istimewa karena ketabahan dan kesabaran dalam menyampaikan syariat syariat Islam. Gelar ini telah dijelaskan pada Al Qur’an Surah Al Ahqaf ayat 35 dan surah Asy Syurah ayat 13.
Yang mendapatkan mukjizat tersebut hanya lima Rasul saja. Yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam, Nabi Isa ‘allaihis salaam, Nabi Musa ‘allaihis salaam, Nabi Nuh ‘alaihis salaam, dan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam. Setiap nabi tersebut mempunyai julukannya masing masing. Sebagian Rasul-rasul itu dikisahkan oleh Allah. SWT dalam Al-Quran dan sebagian yang lain tidak dikisahkan, seperti firman Allah. SWT.