Pada artikel kali ini kang darus akan membahas Istilah Nanopartikel
Istilah Nanopartikel
Nanopartikel didefinisikan sebagai partikulat yang terdispersi atau partikel-
partikel padatan dengan ukuran partikel berkisar 10 – 100 nm (Abdullah dkk.,
2008). Material nanopartikel telah banyak menarik peneliti karena material
nanopartikel menunjukkan sifat fisika dan kimia yang sangat berbeda dari bulk
materialnya, seperti kekuatan mekanik, elektronik, magnetik, kestabilan termal,
katalitik dan optik. Ada dua hal utama yang membuat nanopartikel berbeda
dengan material sejenis dalam ukuran besar (bulk) yaitu : (a) karena ukurannya
yang kecil, nanopartikel memiliki nilai perbandingan antara luas permukaan dan
volume yang lebih besar jika dibandingkan dengan partikel sejenis dalam ukuran
besar. Ini membuat nanopartikel bersifat lebih reaktif. Reaktivitas material
ditentukan oleh atom-atom di permukaan, karena hanya atom-atom tersebut yang
bersentuhan langsung dengan material lain; (b) ketika ukuran partikel menuju
orde nanometer, hukum fisika yang berlaku lebih didominasi oleh hukum-hukum
fisika kuantum (Abdullah dkk., 2008).
Sifat-sifat yang berubah pada nanopartikel biasanya berkaitan dengan fenomena-fenomenaberikut ini.
Pertama adalah fenomena kuantum sebagai akibat
keterbatasan ruang gerak elektron dan pembawa muatan lainnya dalam partikel.
Fenomena ini berimbas pada beberapa sifat material seperti perubahan warna
yang dipancarkan, transparansi, kekuatan mekanik, konduktivitas listrik dan
magnetisasi. Kedua adalah perubahan rasio jumlah atom yang menempati
permukaan terhadap jumlah total atom. Fenomena ini berimbas pada perubahan
titik didih, titik beku, dan reaktivitas kimia. Perubahan-perubahan tersebut
diharapkan dapat menjadi keunggulaan nanopartikel dibandingkan partikel sejenis
dalam keadaan bulk (Abdullah dkk., 2008).
Material nanopartikel menunjukkan potensi sebagai katalis karena material
nanopartikel memiliki area permukaan yang luas dan rasio-rasio atom yang
tersebar secara merata pada permukaanya, sifat ini menguntungkan untuk transfer
massa di dalam pori-pori dan juga menyumbangkan antar muka yang besar untuk
reaksi-reaksi adsorpsi dan katalitik (Widegren and Finke, 2003). Selain itu,
material nanopartikel telah banyak dimanfaatkan sebagai katalis untuk
menghasilkan bahan bakar dan zat kimia serta katalis untuk mengurangi
pencemaran lingkungan.
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk preparasi material nanopartikel,
seperti metode pemanasan sederhana dalam larutan polimer. Secara sederhana
prinsip kerja dari metode ini adalah mencampurkan logam nitrat dalam air dengan
larutan polimer dengan berat molekul tinggi yang disertai dengan pemanasan
(Abdullah dkk., 2008). Metode kopresipitasi, prinsip kerja dari metode ini adalah
dengan mengubah suatu garam logam menjadi endapan dengan menggunakan