kangdarus.com – Untuk alasan apa elang memiliki mulut yang sedikit melengkung ke bawah, mulut yang tajam, dan rahang yang kuat, karena terbiasa mencabik daging mangsanya, dan memiliki kaki yang pendek dan sobek untuk menggenggam mangsanya agar tidak menyerah. Strategi ini merupakan transformasi morfologi. Pada kesempatan kali ini, kami akan mensurvei pemahaman total tentang transformasi morfologi. Untuk itu, ada baiknya kita simak ulasan di bawah ini.
Pengertian Adaptasi Morfologi
Transformasi morfologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan lingkungannya, dengan tujuan untuk bertahan hidup. Atau di sisi lain dapat juga diartikan sebagai cara menyesuaikan bentuk tubuh dan organ organisme terhadap lingkungannya. Transformasi semacam ini cukup mudah diamati karena hanya terjadi di bagian luar makhluk hidup.
Jenis-Jenis Adaptasi Morfologi
1. Adaptasi Morfologi pada tumbuhan
a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit).
- Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
- Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
- Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
- Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
- Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
- Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.
c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
- Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara. Contoh: enceng gondok, kiambang.
- Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh: Hydrilla,Vallisneria.
- Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.
- Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.
2. Adaptasi Morfologi pada hewan :
a. Berbagai macam bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
- Paruh bebek pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna menyaring makanan dariair dan lumpur.
- Paruh burung pipit bentuknya pendek tebal dan runcing berfungsi untuk memecah biji-bijian.
b. Berbagai macam cakar/kaki burung
- Bebek kakinya berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di atas tanah berlumpur
- Kaki ayam sangat baik digunakan untuk mengais makanan di tanah.
- Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya.
c. Serangga
Untuk mendapatkan makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu jenis variasinya adalah bentuk mulut yang berbeda-beda yang ditunjukkan oleh jenis makanannya. Berdasarkan jenis makanannya, mulut serangga dibedakan menjadi empat yaitu mulut penghisap, mulut penusuk, mulut menjilat, dan mulut penyerap.
-
Mulut pengisap
Mulut penghisap serangga berbentuk seperti belalai yang dapat digulung dan direntangkan. Ilustrasi serangga yang memiliki mulut penghisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk menghisap madu dari bunga.
-
Mulut penusuk dan penghisap
Mulut serangga yang menusuk dan mengisap memiliki bentuk yang tajam dan panjang. Ilustrasi serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia dan kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulut yang berfungsi sebagai bor, juga berfungsi sebagai pengisap.
-
Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
-
Mulut penyerap
Mulut serangga penyerap digambarkan dengan adanya alat penyerap (stopper) seperti spons. Alat ini digunakan untuk menyerap makanan, terutama pada struktur fluida. Ilustrasi serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.
d. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging diatur menjadi empat taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta geraham dengan ujung tajam untuk mencabik mangsanya.
Unta hidup di daerah gurun yang kering dan kering. Karena itu, bentuk tubuhnya disesuaikan dengan lingkungan gurun. Salah satu bentuk transformasi unta adalah adanya penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki gundukan sebagai penyimpan lemak. Hal ini menyebabkan unta bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang cukup lama.
Contoh Adaptasi Morfologi Pada Hewan
Burung dengan jenis hidung pemakan daging memiliki paruh yang kuat, tajam, dan bengkok di ujungnya, misalnya di moncong elang. burung dengan tipe hidung pengisap madu memiliki paruh yang panjang dan runcing, contohnya pada burung kolibri. Terakhir, burung pemakan ikan memiliki bentuk mulut berbentuk kantong yang termasuk dalam jenis ini, khususnya moncong burung pelikan.
Contoh Adaptasi Morfologi Pada Manusia
Daun telinga dapat beradaptasi sehingga manusia aman saat tidur. Lubang hidung pada manusia menghadap ke bawah agar lubang hidung manusia tidak mudah masuk air, dll. Kulit manusia akan menjadi hitam jika terkena sinar matahari dalam waktu yang sangat lama sehingga manusia lebih siap untuk menunjuk ke arah matahari. Rambut halus manusia akan berdiri ketika suhu udara di sekitarnya rendah dan rambut manusia akan menjadi putih ketika sudah tua atau mungkin faktor lainnya.
Contoh Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan
Bunga teratai yang tumbuh dan hidup di air, menyesuaikan diri dengan cara daunnya yang ramping dan lebar sehingga bisa hanyut di air. Tumbuhan eceng gondok yang sama dengan teratai ini dapat hidup di air, menyesuaikan diri dengan memiliki banyak akar yang mampu mencegah tumbang ketika di dalam air. Bunga teratai dan eceng gondok disebut tumbuhan hidrofit karena hidup di air.