Dalam kehidupan sehari-hari larutan asam basa merupakan senyawa yang tidak bisa dihindari, dalam ilmu kimia terdapat teori untuk menentukan kadar asam basa tersebut, diantaranya menggunakan indikator alami, larutan indikator atau dengan kertas lakmus.
Artikel ini akan memuat tulisan mengenai pembahasan pengertian kertas lakmus, jenis, fungsi dan cara menggunakannya.
A. Pengertian Kertas Lakmus
Lakmus merupakan wujud yang dihasilkan dari campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air ekstraksasi lumut. Campuran ini kerap diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk indiKator penentu pH yang dinamai kertas lakmus yang dijadikan alat uji kadar keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Pada saat suatu senyawa dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan sebuah larutan yang memiliki sifat asam, basa atau netral. Melalui kertas lakmus sifat larutan tersebut akan diketahui.
Dengan kata lain kertas lakmus atau litmus paper merupakn sebuah kertas yang dihasilkan dari bahan kimia digunakan sebagai metode paling sederhana dan sering dipakai dalam pengujian kadar keasaman dan kebasaan suatu larutan yang ditentukan dengan jumlah pH. Melalui kertas lakmus dapat diketahui jumlah pH yang terdapat dalam suatu larutan.
Dalam pengujiannya larutan tersebut bisa menyebabkan perubahan warna pada kertas lakmus yang dicelupkan hal tersebut menandakan keasaman atau kebasaan larutan tersebut. Perubahan warna tersebut disebabkan karena kertas lakmus dibuat berdasarkan bahan yang sensitif terhadap pH dimana sehingga pada pH tertentu akan mengakibatkan perubahan warna pada kertas lakmus tersebut.
Ketentuan keasaman dan kebasaan suatu larutan mengacu pada konsentrasi atau jumlah ion hidrogen (H+) dalam larutan tersebut. Ketika jumlah ion hidrogen dalam sebuah larutan semakin banyak maka sifat larutan tersebut akan semakin asam dengan muatan nilai pH yang rendah.
Sebaliknya apabila pada suatu larutan jumlah ion hidrogennya rendah maka akan menyebabkan larutan tersebut memiliki sifat basa dengan muatan nilai pH yang tinggi.
Tinggi rendahnya nilai pH dalam menenutukan tingkat keasamana dan kebasaan suatu larutan dinilai dalam skala antara 0-14. Skala pH 0-6 dalam suatu larutan artinya larutan tersebut bersifat asam, semakin nilai pH mendekati 0 maka tingkat keasaman semakin kuat pula, namun jika pH mendekati 7 tingkat keasaman larutan tersebut bersifat rendah.
Sementara jika larutan tersebut memiliki skala pH 8-14 artinya larutan tersebut bersifat basa, semakin larutan tersebut mendekati skala 14 maka tingkat kebasaan larutan semakin kuat, namun jika nilai pH menurun mendekati angka 8 maka tingkat kebasaan larutan bersifat rendah. Sedangkan jika larutan tersebut memiliki nilai pH 7 artinya larutan tersebut bersifat netral.
B. Jenis-jenis Kertas Lakmus
Sebagai wujud atau bentuk indicator pH dalam menentuka sifat asam dan basa suatu larutan, kertas lakmus dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Kertas lakmus merah
Kertas lakmus merah merupakan kertas lakmus berwarna merah sesuai dengan namanya, di mana warna merah pada kertas lakmus ini menandakan senyawa asam. Artinya jika kertas lakmus merah ini dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung senyawa asam maka kertas lakmus merah ini akan tetap berwarna merah, namun jika kertas lakmus merah ini dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung senyawa basa maka kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru.
2. Kertas lakmus biru
Sama halnya dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus biru juga merupakan kertas lakmus yang berwarna biru di mana warna biru ini menajdi penanda untuk senyawa basa. Artinya, ketika kertas lakmus biru ini dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung senyawa basa maka kertas lakmus biru ini akan tetap berwarna biru, namun apabila kertas lakmus biru ini dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung senyawa asam maka kertas lakmus biru akan mengalami perubahan warna menjadi biru.
3. Kertas lakmus netral
Kertas lakmus netral merupakan kertas lakmus yang tidak memiliki warna asal merah atau biru, namun kertas lakmus netral memiliki warna asal putih. Namun kertas lakmus netral juga akan mengalami perubahan warna jika dicelupkan ke dalam larutan yang memiliki senyawa asam atau basa, perubahan warna tersebut tergantung pada indikasi senyawa yang terdapat dalam larutan tersebut.
Apabila kertas lakmus netral di celupkan ke dalam larutan yang mengandung senyawa asam maka kertas lakmus netral yang mulanya berwarna putih akan berubah menjadi warna merah. Begitupun jika kertas lakmus netral dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung senyawa basa maka kertas lakmus netral akan berubah warna yang mulanya berwarna putih akan menjadi warna biru. Namun apabila kertas lakmus netral ini dicelupkan ke dalam larutan yang tidak mengandung senyawa asam ataupun basa di mana nilai pH larutan tersebut adalah 7 maka kertas lakmus netral tidak akan mengalami perubahan warna, kertas lakmus netral akan tetap berwarna putih seperti warna asalnya.
Berdasarkan ketiga jenis kertas lakmus tersebut, kertas lakmus netral cenderung lebih mudah dalam penggunaan serta lebih mudah menginterpretasi perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus tersebut. Sehingga dengan demikian senyawa yang diteliti akan lebih mudah teridentifikasi.
C. Cara Menggunakan Kertas Lakmus
Cara menggunakan kertas lakmus cukup mudah, untuk menguji sifat yang dimiliki oleh suatu larutan kita hanya memerlukan ketiga jenis kertas lakmus tersebut bahkan bisa memilih hanya satu diantaranya.
Adapun penggunaannya salah satu kertas lakmus tersebut hanya perlu dicelupkan ke dalam suatu larutan yang ingin diteliti kadar keasaman atau kebasaannya. Bagian kertas lakmus yang dicelupkan tidak semuanya hanyabagian ujung kertas lakmus.
Setelah kertas lakmus dicelupkan maka dalam beberapa waktu kita akan mengetahui hasilnya dengan mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus tersebut yang tentunya akan menjadi indikasi sifat yang dimiliki larutan tersebut. Berikut ini berbagai perubahan warna yang bisa terjadi dalam jenis larutan asam, basa, dan netral.
1. Larutan asam akan mengubah warna lakmus biru menjadi berwarna merah lalu lakmus merah tidak akan berubah warnanya.
2. Larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi berwarna biru lalu pada lakmus biru tidak akan berubah warnanya.
3. Larutan netral tidak akan mengubah warna pada lakmus biru ataupun lakmus merah.
D. Fungsi Kertas Lakmus
Adapun untuk beberapa fungsi dari adanya kertas lakmus, antara lain sebagai berikut;
1. Kertas lakmus berfungsi sebgai indikator dalam menentukan sifat dari suatu sampel dalam senyawa kimia.
2. Kertas lakmus dapat digunakan untuk mengetahui derajat keasaman (sifat asam) pada senyawa kimia
3. Kertas lakmus juga berguna untuk menentukan derajat kebasaan (sifat basa) pada senyawa kimia.
4. Kertas lakmus merah sering kali digunakan menjadi indikator sifat senyawa asam jika tidak mengalami perubahan warna.
5. Kertas lakmus biru menjadi indikator senyawa basa jika tidak mengalami perubahan warna.
6. Kertas lakmus netral berfungsi untuk menentralkan jenis bahan kimia yang menandakan sifat asam apabila berubah menjadi warna merah
7. Kertas lakmus netral memiliki fungsi sebagai indikator sifat basa apabila berubah menjadi warna biru.
E. Kelebihan dan Kekurangan Kertas Lakmus
1. Kelebihan kertas lakmus
Kertas lakmus merupakan suatu metode yang paling mudah dalam menentukan sifat suatu senyawa yang terdapat dalam suatu larutan yakni derajat keasaman dan kebasaan yang dapat diketahui melalui perubahan warna dari kertas yang dicelupkan dalam suatu larutan.
Di samping itu kertas lakmus keberadaannya mudah untuk dijumpai serta memiliki kisaran harga terjangkau. Dengan demikian kertas lakmus menjadi solusi serta alternatif yang direkomendasikan apabila kita akan melaksanakan suatu metode kimia dengan tujuan untuk mengetahui sifat yang dimiliki suatu larutan.
2. Kekurangan kertas lakmus
Selain kelebihan yang dapat dipertimbangkan dalam penggunaan kertas lakmus, kertas lakmus tidak terlepas dari kekurangan yaitu melalui kertas lakmus nilai pH yang terdapat dalam suatu larutan tidak bisa ditentukan dnegan tepat. Kertas lakmus hanya memberikan informasi mengenai sebatas sifat yang dimiliki larutan tersebut (asam atau basa).
Dengan demikian, kertas lakmus tidak bisa dijadikan indikator dalam menentukan nilai pH. Penentuan nilai pH secara tepat harus menggunakan alat laboratorium indikator pH seperti indikator universal atau menggunakan pH meter maka nilai pH dalam suatu larutan akan diketahui dengan pasti.
Penutup
Demikian pembahasan artikel mengenai pengertian kertas lakmus, fungsi, dan cara menggunakannya. Melalui artikel ini diharapakan dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah wawasan pengetahuan.