Pengertian Mengenai Ciri, Dan Jenis Dongeng Beserta Contohnya Terlengkap

Posted on

Pengertian Mengenai Ciri, Dan Jenis Dongeng Beserta Contohnya Terlengkapkangdarus.com – Memahami fantasi Jika mendengar kata fantasi, Anda akan teringat masa kecil Anda ketika tidur, cerita klasik Indonesia yang dituturkan oleh orang tua Anda sehingga Anda cepat ternganga. Fantasi adalah warisan leluhur yang harus kita lestarikan dari zaman ke zaman. Meskipun sebenarnya masih dipertanyakan, fantasi merupakan karya sastra yang dapat mengkonstruksi karakteristik anak sejak kecil untuk mengetahui cara berimajinasi.

Fantasi adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, seperti kejadian aneh di zaman kuno. Fantasi berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral dan selanjutnya melibatkan. Fantasi menggabungkan cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang diturunkan dari satu zaman ke zaman lainnya. Sebuah cerita tradisional dapat tersebar luas di berbagai tempat. Kemudian, cerita disesuaikan dengan kondisi terdekat.

Fantasi adalah struktur sastra lama yang menceritakan tentang suatu peristiwa fenomenal yang terjadi di luar nalar manusia, yang sarat dengan fantasi (fiksi) yang tiada hentinya. Fantasi dianggap oleh masyarakat sebagai sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi dalam kenyataan. Fantasi tidak diragukan lagi telah menjadi pelajaran lama dalam bidang studi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, banyak siswa dituntun untuk memahami fantasi sejak sekolah dasar.

Menurut Para Ahli

  • Menurut Liberatus Tengsoe(1988:166)
    menyatakan: Dongeng adalah cerita fantasi yang sulit dipercaya kenyataan. Dalam fantasi disajikan hal-hal yang bersifat supernatural, aneh, dan tidak masuk akal. Di masa lalu, fantasi dibuat untuk anak kecil, penuh dengan nasihat. Juga, karena fantasi pertama kali muncul pada masa sastra kuno di Indonesia, maka pada awalnya diklasifikasikan sebagai sastra lisan atau sastra lisan, diteruskan dengan mendengarkan percakapan orang lain.
  • Menurut Thomson yang dikutip Danandjaja (2007: 86),
    Jenis-jenis dongeng ke dalam empat golongan besar yakni. (1) dongeng binatang (animal tales), (2) dongeng biasa (ordinary folktales), (3) lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes), (4) dongeng berumus formula tales)”.
  • Menurut Pudentia (1998:187)
    menyatakan “Ada dua karakteristik mendasar yang dapat digunakan, khususnya (1) diucapkan dan didengar, dan (2) situasi dekat dan pribadi.” Maksud dari penilaian ini, pencipta menjelaskan bahwa ciri-ciri sastra lisan adalah ada penutur untuk mengatakan atau menyampaikan dan ada pula pendengar yang berhadapan langsung dengan situasi yang dihadapi tanpa hambatan waktu.
  • MenurutSemi (1988:29)
    menyatakan bahwa dongeng adalah biasanya menceritakan tentang sebuah asal mula suatu tempat atau suatu negeri, atau mengenai suatu peristiwa-peristiwa yang aneh dan menakjubkan tentang kehidupan manusia atau binatang.
  • Menurut Woolfson ( dalam Puspita: 2009)
    menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa fantasi adalah kegiatan tradisional yang berhasil untuk pengalaman pendidikan dan melatih aspek kehidupan anak yang mendalam. Karena ketika seseorang masih anak-anak, keadaan psikologisnya masih mudah dibentuk dan terpengaruh. Oleh karena itu, ketika unsur yang mempengaruhinya positif, maka emosi anak juga akan positif.
  • Menurut Poerwadarminto (dalam Handajani, 2008: 13)
    menyatakan bahwa fantasi adalah cerita tentang peristiwa kuno yang aneh atau cerita yang tidak terjadi. Fantasi diceritakan pada dasarnya untuk pengalihan, meskipun banyak juga yang menggambarkan kenyataan, mengandung pelajaran (moral), dan bahkan sindiran. Fantasi mengandung harapan, keinginan, dan bimbingan, baik yang disarankan maupun yang diungkapkan.
  • Menurut Handajani (2008: 14)
    berpendapat bahwa fantasi sarat dengan perpaduan elemen hiburan dengan elemen instruktif. Komponen pengalihan dalam fantasi dapat ditemukan pada penggunaan jargon humor, sifat orang yang jenaka, dan penggambaran pengalaman karakter yang jenaka, sedangkan fantasi memiliki komponen instruktif ketika fantasi memperkenalkan dan mengajarkan anak tentang berbagai nilai-nilai luhur, pengalaman spiritual, petualangan ilmiah. , dan masalah sosial di masyarakat.
  • Danandjaja (2007: 86),
    Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptilia), ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia”.
  • Danandjaja (2007: 98),
    Fantasi konvensional adalah jenis fantasi yang dideskripsikan oleh manusia dan biasanya merupakan cerita naik turunnya seseorang. Di Indonesia, fantasi umum yang paling terkenal adalah jenis Cinderella. Ada banyak fantasi normal tipe Cinderella di Indonesia. Di Jawa Tengah dan Timur misalnya, fantasi ande Lumut dan Si Melati dan Kecubung, di Jakarta Bawang Putih dan Bawang Merah, dan di Bali I Kesuna Ian I Bawang.
  • Menurut Danandjaja (2007: 83),
    Fantasi adalah kumpulan cerita pendek sastra lisan. Selanjutnya, fantasi adalah cerita prosa orang yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Fantasi diceritakan pada dasarnya untuk hiburan, meskipun banyak juga yang menggambarkan kenyataan, mengandung pelajaran (moral), atau bahkan sindiran”.
  • Menurut Bascom dalam Danandjaja (2007:50)
    Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat.”
  • Menurut Danandjaja (2007: 2)
    Fantasi dikenang sebagai legenda, karena cerita lama juga merupakan ilmu yang menjelaskan cara hidup yang ada di masyarakat seperti gosip, fantasi, dan lain-lain. Didukung oleh Danandjaja (2007: 2) “Foklor adalah bagian dari cara hidup agregat yang tersebar dan diturunkan dari satu zaman ke zaman lain di antara berbagai kelompok, secara tradisional, dalam versi yang berbeda, baik dalam struktur lisan maupun contoh bergabung. dengan gerakan atau alat bantu. perbarui.”
  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
    Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi. Hal-hal yang perlu diketahui mengenai dongeng:
  1. Dongeng dalam pengertian yang lebih luas merupakan pengungkapan diri manusia, tempat mencari hiburan dan memenuhi angan-angannya.
  2. Dalam Ensiklopedi Indonesia, dongeng memiliki pengertian cerita singkat tentang hal-hal aneh dan tidak masuk akal, berbagai keajaiban dan kesaktian yang biasanya mengisahkan dewa, raja, pangeran, dan putrid.
  3. Pada umumnya, dongeng tidak diketahui pengarangnya dan terkadang hanya diketahui nama pengumpul/ penyadurnya.
  4. Berdasarkan muasalnya, dongeng berasal dari bangsa Thai di Yunan, tetapi kemudian tersebar ke seluruh Asia Tenggara. Di Indonesia, dongeng tersebut tersebar dari Aceh hingga Maluku Tenggara. Di Jawa Tengah atau Jawa Timur, dongeng juga berkembang.

Berdasarkan penilaian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa fantasi adalah cerita pendek sebagai prosa yang tidak benar-benar terjadi dan diceritakan secara eksklusif untuk hiburan, meskipun mengandung pelajaran moral atau bahkan sindiran.

Macam dan Jenis Dongen

Mulai dari apa itu dongeng, pengertian dongeng, cara membuat dongeng, contoh dongeng sampai macam-macam dongeng atau jenis-jenis dongeng. Berikut adalah beberapa macam jenis-jenis dongeng yang ingin kami sampaikan dalam tulisan kami.

  • Fabel adalah cerita makhluk yang berisi petunjuk tentang perbuatan besar dan perbuatan buruk. Dalam fabel, tokoh makhluk hidup bertingkah laku seperti manusia. Ini menggambarkan karakter manusia tanpa akhir. Kisah Kancil dan Buaya, dan Kucing Bersepatu adalah contoh dari cerita makhluk. Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan yang cerdas, licik, dan jenaka. Fabel, khususnya fantasi yang tokohnya berupa binatang yang bertingkah laku seperti manusia, misalnya dapat berbicara dan berjalan. Misalnya, kisah Kancil, Kisah Buaya dan Kerbau, Kisah Rusa dan Buaya, dan Kisah Kancil Mencuri Ketimun.
  • Sage, adalah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah, namun tetap sukar dipercaya kebenaranya karena unsur sejarahya terdesak oleh unsur fantasi. Dongeng yang mengandung unsur sejarah atau kisah kepahlawanan. Contohnya kisah Jaka Tingkir, Ramayana, Si Buta Dari Gua Hantu.
  • Legenda/Cerita Rakyat, adalah dongeng yang diciptakan masyarakat sehubugan dengan keadaan alam dan nama suatu daerah. dongeng yang menceritakan tentang kejadian alam atau suatu tempat. Contohnya, legenda Rawa Pening dan Legenda Danau Toba.
  • Mite/Mitos, yaitu dongeng yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat tentang dewa-dewa dan mahluk halus. Contohnya, mitos Nyi Roro Kidul, Wewe Gombel dll.
  • Parabel, adalah dongeng perumpamaan yang di dalamnya mengandung kiasan-kiasan yang bersifat mendidik. Dongeng yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Parabel juga dapat berupa cerita pendek dan sederhana yang mengandung hikmah atau pedoman hidup. Contohnya, dongeng Si Maling Kundang.
  • Dongeng lelucon adalah dongeng lucu tentang tokoh tertentu, misalnya Si Kabayan dari Jawa Barat, Lebai Malang dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.
  • Dongeng orang pendir merupakan jenis dongeng yang sifatnya jenaka yang menceritakan tentang suatu pengalaman pengalaman konyol ataupun tingkah laku sang tokoh yang cerdik dan jenaka. Contohnya : yaitu dongeng abu nawas.
  • Hikayat ialah sebuah jenis dongeng yang berkisah tentang suatu kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan kesaktian, keanehan serta mukjizat tokoh utama. Contohnya : yaitu Hikayat Si Miskin, Hikayat Sri Rama

Ciri-ciri Dongen

Dongeng termasuk cerita rakyat dan merupakan bagian tradisi lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Sastra lisan tersebut mempunyai beberapa tanda atau ciri-ciri yang menandakan dongeng atau sastra lisan sebagai berikut.

Menurut Pudentia (1998:187) mengemukakan “Ada dua ciri pokok yang dapat digunakan, yaitu

  • Dikatakan dan didengar, dan
  • Situasi tatap muka.”

 

Maksud dari penilaian ini, pencipta menjelaskan bahwa ciri-ciri sastra lisan adalah ada penutur untuk mengatakan atau menyampaikan dan ada pula pendengar yang berhadapan langsung dengan situasi yang dihadapi tanpa hambatan waktu.

Pengkajian di atas diuraikan lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Danandjaja (2007:3) yang mengemukakan bahwa ciri-ciri fantasi adalah sebagai berikut:

  1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat), dari satu generasi ke generasi berikutnya; disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama;
    ada dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebaran dari mulut ke mulut ( lisan);
  2. Bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi;
  3. Biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise, ungkapan-ungkapan
    tradisional, kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutup baku;
  4. Memiliki kapasitas dalam kehidupan agregat suatu kelompok, sebagai alat instruktif, penghiburan, protes sosial dan proyeksi keinginan yang disimpan; bersifat pralogis, artinya memiliki alasan sendiri yang tidak sesuai dengan alasan umum; menjadi milik normal kelompok tertentu. Ini karena pembuat pertama tidak diketahui secara umum, sehingga setiap individu dari kelompok unsur kehidupan yang bersangkutan merasa memilikinya;
  5. Itu polos dan tidak bersalah, sehingga sering kali tampak tidak sopan, terlalu spontan. Dapat dimengerti bahwa fantasi juga merupakan proyeksi manifestasi paling jujur dari emosi manusia
    Berdasarkan penilaian di atas, penulis menyimpulkan bahwa ciri-ciri fantasi adalah menyebar dengan mendengarkan percakapan orang lain dan pembuatnya tidak diketahui secara umum sehingga menjadi milik biasa, dan memiliki kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Lain Dongeng

  • Menggunakan alur sederhana.
  • Cerita singkat dan bergerak cepat.
  • Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
  • Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
  • Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
  • Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung
  • Diceritakan dengan memakai alur yang sederhana.
  • Alur ceritanya yang singkat dan cepat.
  • Tokoh yang ada didalam cerita tidak diceritakan secara detail.
  • Peristiwa yang ada didalam cerita kebanyakan fiktif atau khayalan.
  • Ditulis dengan gaya pencitraan dengan secara lisan.
  • Lebih menekankan pada bagian isi atau persitiwa.

Unsur Membuat DongenPelaku atau Tokoh Dongeng

  1. Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran dan putri, ahli nujum;
  2. peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga;
  3. binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil;
  4. kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib;
  5. benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.

Tema Dongeng

Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti ini.

  • Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.
  • Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali
  • Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.
  • Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.
  • Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.
  • Pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan kekuatan ajaib.
  • keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal.
  • Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu.
  • Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.
  • Kejahatan ibu tiri.

Kalimat Pembuka Dongeng

Contoh kalimat pembuka:

  • Syahdan pada zaman dahulu kala, di negeri antah berantah
  • Kata sahibul hikayat
  • Pada zaman dahulu kala
  • Pada masa silam
  • Beribu-ribu tahun yang lalu
  • Di suatu negeri yang jauh

Struktur Dongen

  • Pendahuluan
  • Pernyataan umum, kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
  • Kejadian atau peristiwa dalam dongengKejadian-kejadian yang disusun secara kronologis.
  • PenutupSuatu pernyataan umum.Kalimat yang sering digunakan, misalnya Mereka hidup bahagia selamanya.
  • Komentar umum tentang kebaikan yang dapat menaklukan kejahatan atau pesanmoral lainnya

Cara Mengawali Menceritakan Dongeng

  • Salah satu dongeng favorit saya adalah …
  • Saya akan menceritakabn dongeng yang sangat saya sukai …
  • Dongeng yang terkenal dari daerah saya (kita) adalah …
  • Dongeng yang saya ingat saat saya masih kecil adalah …
  • Dongeng yang sering diceritakan ibu saya adalah …
  • Selain itu, kita dapat membuat sendiri awalan menarik lainnya.

Contoh dongeng

Kisah Semut Dan Kepompong

 

Dikatakan bahwa ada hutan yang sangat lebat, di mana hidup berbagai jenis binatang, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung, dll. Pada suatu kesempatan datanglah badai yang sangat kuat. Badai datang tiba-tiba, bereaksi berlebihan terhadap semua hewan yang tinggal di hutan. Setiap hewan bereaksi berlebihan dan berlari ketakutan untuk menghindari badai yang mendekat. Keesokan harinya, matahari terbit dengan hangat dan burung-burung berkicau manis, tapi apa masalahnya? Banyak pohon di hutan tumbang berserakan, membuat hutan menjadi hutan yang berantakan.

Sebuah casing menangis dan berduka atas apa yang menimpa pohon tumbang. “Hu..huu.. alangkah sedihnya kami, diterpa badai tapi tidak ada tempat yang aman untuk berteduh..huhu..” sedih kepompong menyesali keadaannya. Dari balik tanah, tampak seekor serangga bawah tanah yang dengan sombongnya berkata, “Hei casing, lihatlah aku, aku terlindung dari badai kemarin, tidak normal bagimu di tanah, lihatlah tubuhmu, kamu hanya terpaku pada pohon tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai” kata semut senang.

Serangga bawah tanah menjadi semakin egois dan terus mengatakan itu kepada setiap hewan di hutan, sampai suatu hari serangga itu berjalan di atas lumpur hidup. Serangga tersebut tidak menyadari bahwa ia sedang berjalan di atas lumpur hidup yang dapat menelan dan mengarahkannya ke dalam lumpur.

  • “Tolong…tolong….aku terjebak di lumpur hidup..tolong”, teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, “Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?” si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
  • “Siapa kau?” tanya si Semut galau. “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina” jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya.
  • “Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah”. Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Memang hikmah yang bisa kita ambil dari fantasi di atas adalah, kita harus menghargai dan menghormati makhluk Tuhan secara utuh. Faktanya setiap ciptaan Tuhan harus disyukuri dan kita tidak boleh menghina makhluk lain.