Pada artikel kali ini kang darus akan membahas perbedaan subjektif dan objektif
Sejarah
Jika dipandang dari pengertian sejarah objektif dan subjektif, objektif merupakan sejarah yang terjadi diluar dugaan atau pemikiran manusia.
Contoh sejarah objektif adalah tsunami, gempa bumi, maupun bencana yang ditimbulkan oleh alam.
Sedangkan subjektif merupakan sejarah yang terjadi dengan sepengetahuan manusia atau bahkan karena ulah dari manusia itu sendiri.
Contoh Nilai Estetis Bersifat Objektif dan Subjektif
Sifat objektif dalama nilai estetis berkaitan dengan suatu keindahan yang dihasilkan dari suatu karya seni dari mata wujud fisik suatu benda.
Sedangkan subjektif yaitu sifat yang tergantung individu memandang nilai estetika suatu karya seni tersebut, dan setiap individu memiliki penilaian berbeda.
- Objektif: Seseorang menilai karya seni karena memang bagus dan bernilai jual tinggi. Hal tersebut berdasarkan pendapat yang tidak didapat hanya oleh satu orang.
- Dengan dukungan fakta yang menyatakan bahwa barang tersebut memang bagus.
- Subjektif: Seseorang menilai suatu karya seni yang bagus dari segi warna yang gelap, sedangkan pendapat orang lain menyatakan bahwa suatu karya seni tersebut tidak bagus karena tidak menyukai warna yang gelap tersebut.
Contoh Sikap Berpikir Objektif dan Subjekif
Berpikir objektif adalah dengan mengambil tindakan atau menyimpulkan dengan melihat apa yang dilakukan oleh pelaku.
Sedangkan subjektif mengambil tindakan atau menyimpulkan dengan melihat siapa yang melakukan.
Contoh kasus yang kami paparkan adalah seorang polisi yang mengendarai sepeda motor dan menerobos lampu merah.
- Objektif: Jika berpikir secara objektif, maka polisi tersebut jelas bersalah karena telah melanggar aturan lalu lintas.
- Subjektif: Jika dipikir secara subjektif, maka akan mengatakan “Tidak mengapa, dia polisi. Mungkin dia sedang mengejar pelaku kriminal sehingga nekat menerobos lampu merah tersebut”.