Tips Mengelola Emosi Saat Terlibat Konflik

Posted on

kangdarus.com – Tips Mengelola Emosi Saat Terlibat Konflik

Bagaimana mengelola emosi saat konflik agar tidak menyakiti diri sendiri. Perselisihan atau konflik sering muncul di antara orang-orang yang memiliki kepribadian yang berlawanan.

Masuk ke dalam konflik adalah sesuatu yang bisa bekerja untuk siapa saja. Memahami cara mengelola emosi saat konflik merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap orang.

Perselisihan bisa timbul antar teman di sekolah, antar rekan kerja atau antar tetangga. Sengketa ini sering berakhir dengan perkelahian fisik yang mengakibatkan korban baik pihak yang bersengketa maupun pihak yang tidak terlibat. Ini terjadi karena Anda tidak mengendalikan emosi Anda selama konflik.

Konflik dapat dihindari dengan mengelola emosi sambil menyiapkan konflik nyata. Perbedaan pendapat yang terjadi antara satu orang dengan orang lain adalah wajar. Itulah satu-satunya cara agar kita dapat mengendalikan diri agar tidak terjadi konflik yang dapat merugikan kita.

Bagaimana menghadapi emosi dan konflik

1. Sadarilah bahwa kita tidak dapat mengendalikan reaksi orang lain

Banyak hal di luar kendali manusia, termasuk reaksi orang lain, bisa dikendalikan oleh respons yang Anda berikan. Tidak benar bahwa salah satu cara untuk mengatasi emosi selama konflik adalah dengan mengendalikan respon internal.

Misalnya, ketika ada konflik, lawan kita akan membuat konflik untuk memprovokasi respons Anda. Anda memiliki pilihan untuk memberikan umpan balik yang dapat meningkatkan situasi dan menciptakan konflik atau memberikan umpan balik yang dapat mengurangi konflik.

Anda harus memiliki kepala yang tenang untuk dapat memberikan jawaban yang meredakan konflik. Jika Anda merasa sedih, cobalah menarik napas dalam-dalam, lalu tahan selama tiga detik dan embuskan perlahan. Lakukan ini berulang kali hingga Anda merasa nyaman.

2. Beri diri Anda waktu untuk menenangkan diri

Di tengah konflik, seseorang terguncang hingga tidak bisa berpikir jernih. Cobalah untuk menjauh dari area konflik atau orang yang terlalu lama berdebat dengan Anda.

Otak manusia cenderung fokus pada cara berpikir keluar dari pemikiran sempit pada masalah yang kompleks. Meninggalkan zona konflik atau zona konflik dapat mengarah pada sudut pandang lain yang dapat diabaikan.

Sendirian adalah cara untuk mengelola emosi sambil terlibat dalam konflik yang efektif. Menghabiskan waktu sendirian juga dapat menyegarkan pikiran dan mencegah Anda larut dalam masalah yang dapat meringankan beban dan membantu mengangkat masalah untuk menyelesaikan konflik.

Bagaimana menghadapi emosi dan konflik

3. Hindari respons impulsif

Berteriak, mengumpat, membentak, apalagi memukul adalah semua jenis respons emosional yang terjadi selama konflik. Perilaku yang mengarah pada munculnya emosi negatif dapat memperburuk situasi konflik. Mencegah diri Anda sendiri untuk segera bereaksi terhadap emosi negatif dapat mencegah Anda melakukan hal-hal yang berbahaya.

Otak adalah organ pemecah masalah utama. Memiliki masalah yang kompleks disertai dengan emosi negatif, otak akan kelebihan beban dan akan sulit mengambil keputusan yang rasional saat emosi sedang tinggi.

Cobalah untuk menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan secara perlahan. Ulangi berulang-ulang sampai Anda merasa nyaman. Setelah itu, Anda dapat memutuskan respons seperti apa yang akan diberikan.

4. Sadarilah bahwa kekerasan tidak menyelesaikan masalah

Ketahuilah bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah menemukan cara yang efektif untuk mengatasi emosi. Kekerasan dalam bentuk apapun bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik. Kekerasan hanya akan memperburuk keadaan. Bagaimana menghadapi emosi dan konflik

5. Carilah emosi negatif yang tidak berbahaya

Daripada langsung bereaksi saat emosi negatif muncul, tidak perlu menekan emosi negatif itu selamanya. Emosi negatif harus selalu dihentikan agar tidak menghalangi cara berpikir Anda.

Anda dapat menemukan cara untuk mengekspresikan emosi Anda tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain. Contoh cara meredakan emosi negatif adalah melalui olahraga, tidur, atau bernyanyi. Dalam Islam, tidur dipandang sebagai cara untuk mengelola emosi sambil terlibat dalam konflik yang efektif.

6. Jalin hubungan baik dengan semua orang

Membina hubungan positif dengan semua orang dapat mengurangi konflik. Dengan hubungan yang baik, setiap orang dapat lebih mengenal satu sama lain

untuk menghindari konflik yang sering timbul dari perbedaan atau kesalahpahaman.

Menjalin hubungan baik juga bisa menjadi cara untuk mengelola emosinya saat terlibat konflik. Konflik dapat terjadi antara dua orang yang memiliki hubungan dekat.

Dua orang yang berdebat dan memiliki hubungan yang baik mampu menyelesaikan masalah mereka secara damai.