kangdarus.com – Viral! Inilah Selebgram Arisan Bodong Medan Masuk Jeruji Besi
Media sosial palsu telah kembali. Acara ini berlangsung di wilayah hukum Medan, Sumatera Utara. Dinda Yuliana adalah Medan yang terkenal.
Sebuah program penipuan media sosial di Medan berhasil menyesatkan banyak korban. Pasalnya, Selebgram Dinda Yuliana adalah promotor media sosial palsu.
Berbekal laporan dari para korban, polisi berhasil menangkap seorang pekerja sosial palsu terkenal bernama Dinda Yuliana. Apa berita tentang pertemuan palsu dengan selebriti ini?
Melalui artikel ini, Kawan Puan akan mendapatkan analisis yang komprehensif dari penangkapan orang terkenal dari pertemuan umum bodong di kota Medan, Sumatera Utara. Polisi menangkap seorang selebriti bernama Dinda Yuliana karena diduga melakukan penipuan arisan online dengan kerugian ratusan juta rupiah.
Polisi menyerahkan berkas selebgram ke kejaksaan untuk sidang lagi, setelah semua catatan penyidikan lengkap dan layak untuk diadili. Salah satu korban mengaku tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan para penyerang. Korban percaya pada investasi yang dijanjikan oleh Selegram, karena penyerang memiliki banyak pengikut di jejaring sosial. Medan Bodong Arisan yang terkenal dalam urutan waktu
Banyak orang yang terlibat dalam rapat umum curang oleh Dinda Yuliana yang terkenal, menyerang markas polisi Medan pada Senin (19/9) kemarin. Mereka datang sejak pukul 11.00 WIB. Mereka berkumpul di depan gedung Satreskrim Polrestabes Medan. Tak lama kemudian, mereka berkumpul di depan gedung Sat Tahti Lapas Polrestabes Medan.
Sedangkan Selebgram Dinda Yuliana diamankan polisi dari Rutan Polrestabes Medan Gedung Sat Tahti. Banyak dari para korban memasang wajah marah dan bahagia Dinda. “Hei, kembalikan uang kami, kami sulit mencari uang. Makan uang haram, wah,” teriak seorang penjahat ke Dinda Yuliana yang terkenal, di lokasi kejadian. Aktor Midian menerima pekerja, kemudian dan laki -laki menggunakan mobil untuk membawa mobil ke Lawer (Kajari) segera.
Korban dan jurnalis, Cocomagrang telah menunjukkan bahwa ia dan jumlah polisi media lainnya untuk memverifikasi perkembangan perkembangan sosial. “Saya ingin mengikuti perkembangan kasusnya (Dinda), karena cerita ini sudah lebih dari setahun bersama saya. Bagi yang lain, sudah lebih dari setahun dalam proses ini,” katanya.
Cici juga mengatakan jika polisi memblokir cerita mereka, Dinda sering menertawakan mereka. Padahal, menurut Cici, semua yang terlibat punya bukti kuat. “Selama ini dia sudah nego, tidak bisa, karena di atas hukum. Kami sebagai korban punya bukti, bukti transfer ke rekening atas nama rekeningnya” , ujarnya. Ia juga berharap polisi bisa melakukan tindakan yang benar. “Saya pribadi rugi Rp 50 juta, bukan korban lainnya, dan masih banyak korban lainnya,” pungkasnya. Sementara itu, korban lain Senja menambahkan bahwa ia kehilangan Rs 64 juta di media sosial palsu.
Hingga berita ini terungkap, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian. Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa yang dikonfirmasi pers tidak memberikan jawaban.
Namun, Fathir sebelumnya membenarkan bahwa Dinda Yuliana ditangkap pada Jumat pekan lalu. Sebelumnya diberitakan, isu tersebut bermula saat Dinda Yuliana yang merupakan seorang selebriti mempromosikan Arisan Duos di akun Instagram miliknya. Sebanyak 43 orang mengikuti arisan yang akan berlangsung mulai tahun 2020.
Hanya beberapa bulan kemudian, Arisan berlari, tiba-tiba berhenti, dan Dinda berdalih bahwa pemilik Arisan mengambil uang itu. Dinda kemudian melaporkan Cici Situmorang ke polisi atas tuduhan penipuan dan korupsi.